LPPM Unsoed Edukasi Warga Pesisir Banyuwangi Cegah Vandalisme Instrumen Oseanografi

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) bersama First Institute of Oceanography (FIO), Ministry of Natural Resources (MNR) China, menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pencegahan Aksi Vandalisme Instrumen Oseanografi”.
Acara berlangsung pada Rabu–Kamis (13–14 Agustus 2025) di Auditorium Hotel Santika Banyuwangi.
Kegiatan ini diikuti 24 peserta dari kalangan warga pesisir Banyuwangi, yang sehari-hari menggantungkan hidupnya pada laut. Edukasi diberikan agar masyarakat memahami pentingnya menjaga instrumen oseanografi yang berfungsi mengumpulkan data kelautan.
Kepala Pusat Riset Energi Baru Terbarukan sekaligus Ketua Tim MarExplore, Roy Andreas, Ph.D., saat membuka kegiatan menegaskan bahwa instrumen oseanografi bukanlah benda asing yang mengganggu nelayan.
“Alat ini justru membantu kita memahami kondisi laut. Jika dirusak, yang rugi bukan hanya peneliti, tetapi juga masyarakat pesisir yang bergantung pada sumber daya laut,” ujarnya.
Materi utama disampaikan Mukti Trenggono, M.Si., yang menekankan manfaat data kelautan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Data oseanografi digunakan untuk memprediksi kondisi laut, dari gelombang, suhu, hingga arus. Dengan informasi ini, nelayan bisa melaut dengan lebih aman,” jelasnya.
Selain teori, peserta juga mengikuti simulasi penanganan ketika menemukan instrumen di laut, dipandu oleh Mukti bersama Rizqi Rizaldi Hidayat, M.Si., dan Agung Tri Nugroho, M.Si.
Editor : EldeJoyosemito