LPPM Unsoed Edukasi Warga Pesisir Banyuwangi Cegah Vandalisme Instrumen Oseanografi

Aspek ekonomi keluarga turut menjadi sorotan. Dr. rer.nat. Riyanti, S.T., M.Biotech., bersama Nadya Adharani, M.Si., memperkenalkan cara mengolah tulang dan kepala ikan lemuru menjadi biskuit crackers.
“Jangan anggap limbah ikan tidak bermanfaat. Dari tulang dan kepala ikan, kita bisa ciptakan produk baru yang bernilai ekonomi,” kata Riyanti.
Peserta juga berkesempatan membawa produk olahan UMKM mereka seperti teri krispy, abon lele, keripik kerang, hingga udang keju.
Dari sisi sosial, Euis Rahayu Nur Arofah Asma, S.Psi., menekankan pentingnya peran keluarga.
“Kesadaran menjaga laut harus ditanamkan sejak di rumah. Keluarga yang peduli lingkungan akan melahirkan generasi pesisir yang lebih bertanggung jawab,” ungkapnya.
Tak ketinggalan, mahasiswa Unsoed juga dilibatkan. Muhammad Tegar Kuwawa dari Prodi S1 Ilmu Kelautan bertugas menjadi penghubung komunikasi dengan warga. Ia mengaku bangga bisa terlibat langsung.
“Ini pengalaman berharga bagi kami. Kami belajar langsung dari masyarakat sekaligus bisa ikut mendukung program pengabdian,” katanya.
Melalui kegiatan ini, LPPM Unsoed berharap masyarakat pesisir semakin paham bahwa menjaga instrumen oseanografi berarti menjaga laut dan masa depan mereka sendiri.
Editor : EldeJoyosemito