Gramedia Resmi Hadir di Purbalingga, Usung Konsep Bookstore Coffee Pertama di Jawa Tengah

Tri pun berharap keberadaan Gramedia di Purbalingga bisa menjadi pusat aktivitas literasi di daerah.

“Kehadiran Gramedia di Purbalingga adalah langkah penting dalam membuka akses literasi yang lebih merata. Kami ingin menghadirkan ruang yang bukan hanya menyediakan buku, tetapi juga menghidupkan percakapan, kreativitas, dan kolaborasi,” ujarnya.

Dalam rangka grand opening, Gramedia menghadirkan berbagai penawaran menarik. Pengunjung dapat menikmati diskon 20% tanpa minimal pembelian untuk semua buku terbitan grup Gramedia, mulai dari GPU, KPG, Grasindo, Elex Media, hingga GEN. Selain itu, tersedia potongan hingga 50% untuk Home Brand Gramedia. Sebagai tambahan, 100 pembeli pertama pada hari pembukaan berkesempatan mendapatkan Free Voucher Gramedia. Sementara itu, 250 buku gratis akan dibagikan kepada 250 pelanggan pertama pada 22–26 November.

Gramedia di Indonesia, sekaligus toko pertama di Jawa Tengah yang menggabungkan area bookstore dengan coffee shop. Foto: Arbi Anugrah

Joko Arippin, Head Outlet Gramedia Purbalingga, menjelaskan bahwa koleksi buku disesuaikan dengan minat pembaca lokal.

“Prioritas buku-buku sebenarnya kita sudah memilih buku yang jadi minat masyarakat pada umumnya. Yang paling utama itu novel, kemudian bisnis, pengembangan diri, terus kemudian religi atau buku-buku agama. Terus kemudian buku sekolah,” jelas Joko.

Selain buku, toko juga menyediakan alat tulis, perlengkapan kantor dan sekolah, mainan, tas, serta berbagai produk serupa seperti Gramedia di kota lainnya.

Ia juga menegaskan bahwa Gramedia Purbalingga dibangun dengan konsep community hub.

“Jadi nanti komunitas-komunitas yang ada di Purbalingga kalau misalnya mau ada event, ada kerja sama, kita terbuka untuk mengadakan event di sini. Entah itu event literasi atau event apapun dengan kompetensi-kompetensi yang ada di Purbalingga,” ungkapnya.

Kehadiran Gramedia turut mendapatkan apresiasi dari Dinas Arsip dan Perpustakaan Purbalingga. Kepala dinas, Endy Astono, melihat konsep perpaduan toko buku dan coffee shop sebagai peluang baru untuk memperluas akses literasi di daerah.

“Gramedia Purbalingga menjadi mitra strategis dalam memperkuat budaya baca di daerah. Konsep bookstore yang berpadu dengan coffee shop membuka peluang baru bagi masyarakat untuk semakin dekat dengan literasi,” ujarnya.

Endy berharap ruang baru ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat sebagai tempat belajar, berkreasi, dan berbagi pengetahuan.

Editor : Arbi Anugrah