Pencarian Korban Longsor Banjarnegara Berakhir, 17 Meninggal dan 11 tak Ditemukan
BANJARNEGARA, iNewsPurwokerto.id – Proses pencarian korban longsor di Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, resmi berakhir pada hari kesepuluh, Selasa (25/11/2025). Operasi dihentikan setelah tim SAR gabungan kembali mengevakuasi lima jenazah dari sektor A2, sehingga total korban meninggal yang berhasil ditemukan mencapai 17 orang. Sementara itu, 11 warga lainnya tak berhasil ditemukan.
Kepala Kantor Basarnas Semarang sekaligus Search Mission Coordinator (SMC), Budiono, menjelaskan bahwa kelima korban terbaru berasal dari satu keluarga. Mereka diyakini sempat berusaha menyelamatkan diri ketika longsor menerjang kawasan tersebut pada Minggu, 16 November 2025.
“Di hari terakhir masa perpanjangan pencarian, tim SAR kembali menemukan lima jenazah di sektor A2 antara pukul 13.20 hingga 14.36 WIB. Lokasinya berdekatan, bahkan ada korban yang ditemukan dalam kondisi saling berpelukan,” ujar Budiono.
Ia menambahkan bahwa pencarian di sektor A telah selesai tanpa adanya petunjuk baru. Namun, pencarian terhadap 11 korban lain menghadapi kendala besar. Mereka diperkirakan terseret ke wilayah sektor C yang memiliki kontur sangat dalam, bahkan mencapai lebih dari 20 meter dan sulit dijangkau tim.
“Area sektor C sangat luas dan kedalamannya ekstrem, sehingga menyulitkan proses deteksi. Dengan pertimbangan tersebut, pencarian terpaksa kami hentikan,” jelasnya.
Penghentian operasi SAR juga mempertimbangkan perlunya perhatian lebih terhadap ribuan pengungsi yang kini membutuhkan bantuan. Rumah-rumah warga di sekitar titik longsor rusak parah dan tidak lagi aman untuk ditempati, sehingga kebutuhan hunian sementara menjadi prioritas.
“Sebanyak 11 dari 28 korban belum berhasil ditemukan. Setelah dibahas bersama pemangku kepentingan dan keluarga korban, pencarian resmi kami tutup hari ini,” tegas Budiono.
Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur yang terlibat, mulai dari TNI, Polri, BPBD, PMI, Tagana, hingga para relawan dan potensi SAR lain yang bekerja tanpa henti selama sepuluh hari.
“Kami sudah berupaya seoptimal mungkin. Namun pada akhirnya, Tuhan yang menentukan,” tuturnya.
Bencana longsor yang terjadi di Dukuh Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, pada 16 November 2025 itu tidak hanya menelan 17 korban jiwa dan membuat 11 orang hilang, tetapi juga memaksa 1.019 warga meninggalkan rumah mereka yang rusak dan berpotensi membahayakan keselamatan.
Editor : EldeJoyosemito