“Saya jamin: tidak ada satu langkah pun yang akan ditarik kembali,” ujarnya. Kadyrov telah berulang kali dituduh oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Namun, dia membantah keras tuduhan Barat tersebut.
Moskow sendiri pernah berperang dua kali dengan kelompok separatis di Chechnya, wilayah berpenduduk mayoritas Muslim di Rusia Selatan, setelah bubarnya Uni Soviet pada 1991.
Namun, sejak itu pula, Rusia menggelontorkan sejumlah besar uang ke Chechnya untuk membangun wilayah itu kembali dan memberikan hak otonomi yang luas kepda Kadyrov.
Rusia mengerahkan puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dalam operasi khusus untuk melucuti militer di negara tetangganya itu dan membasmi orang-orang yang mereka sebut sebagai nasionalis neo-Nazi yang berbahaya.
Ukraina telah melakukan perlawanan sengit, sedangkan negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi pada Rusia sebagai upaya untuk memaksa negara itu untuk menarik pasukannya.
Editor : EldeJoyosemito