Cari Suasana Tenang, Tempat Makan Ini Asik Dijadikan Rekomendasi Nongkrong

PURWOKERTO, iNews.id - Tempat nongkrong asik ternyata tak melulu ada di kota dengan hiruk pikuk keramaian. Di Banyumas, Jawa Tengah juga ada beberapa rekomendasi tempat nongkrong asik yang tempatnya berada di desa.

Jangan salah ya? Meskipun berada di desa, tapi menu dan pelayanan serta suasana yang diberikan tak kalah dengan cafe dan resto yang ada di kota. Cocok direkomendasikan bersama keluarga atau rekan kerja yang mencari suasana berbeda.

Baca Juga

8 Tempat Makan Asyik untuk Santai di Purwokerto, Ada Lokasi Seperti di Atas Awan

Salah satunya, Javari Cafe and Resto yang berada di Grumbul Lidah, Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Banyumas. Suasana tenang dengan berbagai menu makanan yang tak kalah dengan restoran di kota dapat Anda temukan di tempat ini.

Buka mulai dari pukul 09.00 WIB - 01.00 WIB pada hari biasa. Namun selama bulan Ramadan 2022, Cafe ini hanya buka sejak pukul 16.00 WIB hingga 04.00 WIB. Setidaknya bisa menjadi salah satu rekomendasi tempat nongkrong asik sambil menunggu waktu sahur.

Baca Juga

7  Tempat Makan di Banyumas dengan Suasana Menarik dan Menggugah Selera

Manu yang disajikan pun beragam, diantaranya Nila Umbyuk, Ayam ketumbar, Soto bening, oseng godong gandul, es kelapa gula Jawa, oseng gendot dan masih banyak manu lainnya yang menggugah selera dengan kelezatannya. 

Harga yang dipatok pun untuk setiap menunya dijamin pas di kantong. Mulai dari harga Rp 11 ribu-17 ribu, dan untuk paket makan maksimal diharga Rp 95 ribu.

Bukan hanya soal makan, buat kalian yang memang menyukai kopi, Javari Kopi juga melengkapinya dengan berbagai jenis biji kopi asli Banyumas dan dari berbagai daerah yang siap di sajikan oleh para barista terlatih.

Untuk menuju Javari Cafe and Resto sebenarnya tidaklah sulit, hanya saja ada beberapa akses jalan menuju tempat tersebut yang rusak. Kalian tinggal menuju Desa Pageraji, Grumbul Lidah.

Jika beruntung, di sore hari kalian akan melihat bagaimana proses pembuatan gula kelapa yang tengah diambil oleh para Penderes gula kelapa, sebutan bagi para petani gula kelapa yang naik ke atas pohon untuk mengambil nira kelapa.

Editor : Aryo Arbi