RABAT, iNews.id - Profesor sekaligus Kepala Divisi Fakultas Hukum Universitas Hassan I-Settat di Maroko menjanjikan mahasiswinya dengan nilai tinggi. Namun syaratnya, mahasiswi tersebut harus mau diajak berhubungan seks.
Skandal itu terbongkar setelah tangkapan layar percakapan di handphone pelaku viral di media sosial. Sebelumnya, handphone pelaku diketahui hilang.
Observatorium Nasional untuk Pendidikan di Rabat turun tangan. Mereka mendesak Kementerian Pendidikan Tinggi dan universitas menggelar penyelidikan.
"Ini merusak reputasi sistem pendidikan tinggi, universitas dan seluruh negeri. Kecurigaan ini menyinggung semua profesor dan peneliti," kata Observatorium seperti dilansir dari world-today-news.
Observatorium menambahkan, perilaku seperti itu menjatuhkan peran dan pesan pendidikan tinggi.
Kantor kejaksaan Maroko pun bereaksi cepat dengan meluncurkan penyelidikan atas skandal tersebut. Menurut kejaksaan, ada seorang mahasiswa yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang profesor.
Mahasiswa tersebut, seperti dikutip Gulf News, Sabtu (18/9/2021), diduga telah mengalami pelecehan seksual oleh pelaku.
Ini bukan skandal pertama di sebuah universitas Maroko. Beberapa tahun yang lalu, skandal serupa muncul di pengadilan dan dikenal sebagai kasus 'Master untuk uang'.
Editor : Arbi Anugrah