get app
inews
Aa Read Next : Reuni Akbar UIN SAIZU Hadirkan Padi Reborn dan Job Fair

Rajawali, Bioskop Legendaris di Purwokerto yang Menyimpan Segudang Cerita

Selasa, 10 Mei 2022 | 10:40 WIB
header img
Bioskop Rajawali Purwokerto, legendaris menyimpan segudang cerita (Foto: Instagram/ @rajawalicinema).

PURWOKERTO, iNews.id - Siapa yang tidak mengenal bioskop Rajawali Theatre yang berada di Jalan S. Parman Kelurahan Purwokerto Kulon, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. Bioskop legendaris yang berdiri sejak 1980 ini punya segudang cerita pada masanya.

Hingga kini, setelah 42 tahun, bioskop Rajawali masih bertahan setelah melalui berbagai macam rintangan, bahkan menjadi bagian jaringan dari 21 Cinema. 

Baca Juga:

Bioskop Purwokerto Viral, Pertahankan Poster Lukis di Film Doctor Strange

Dari berbagai perjalanan panjang tersebut, salah satu yang masih dipertahankan adalah poster lukisan film di dinding jadwal penayangan film. Karena masih dilukis secara manual tersebut, bioskop Rajawali Cinema sempat beberapa kali viral.

Bahkan, kenangan tersebut banyak diingat oleh generasi 1980 hingga generasi 2000-an. Di mana saat itu belum terdapat handphone atau gadget canggih seperti sekarang ini.

Baca Juga:

Berdiri 1980, Ini Kisah Perjalanan Bioskop Purwokerto yang Pertahankan Poster Lukisan di Era Digital

Saat itu, untuk menyebarkan informasi jadwal penayangan film bioskop, Rajawali menggunakan mobil publikasi yang berkeliling hingga wilayah eks Karisidenan Banyumas, diantaranya Purbalingga, Cilacap, Kebumen, hingga Banjarnegara. 


Mobil publikasi bioskop Rajawali Purwokerto (Foto: Instagram/@rajawalicinema)

Biasanya mobil publikasi didesain dengan tampilan poster lukisan film pada bagian kanan, kiri dan belakang kendaraan, lengkap dengan speaker pada bagian atas kendaraan. Sambil berkeliling dan menyebarkan kertas poster berisikan jadwal penayangan film dan mengajak masyarakat untuk nonton ke bioskop.

Humas Rajawali Cinema, Eny Kuswati (47) sempat menceritakan masa-masa itu kepada iNews Purwokerto. Ketika itu ia belum bergabung dalam manajemen Rajawali Cinema, namun ia mengalami saat mobil publikasi tengah berkeliling.

Pada masa itu, bukan hanya bioskop Rajawali saja, tapi terdapat sederet bioskop lain di Kota Purwokerto. Diantaranya seperti bioskop Garuda, Nusantara, Kamandaka, President, Rajawali, Srimaya dan juga bioskop Dinasti.

"Saya ngalamin waktu kecil, itu saya seneng benget kalau ada mobil publikasi lewat, pasti minta gambar (poster jadwal film), mungkin sekarang kan sudah tidak seperti itu lagi," kata Eny beberapa waktu lalu.

Bahkan, setelah dirinya bergabung dan bekerja di Rajawali Cinema pada tahun 1993, ia juga mengaku sempat merasakan berkeliling dengan mobil publikasi. Ketika itu, Rajawali bahkan memiliki hingga dua kendaraan publikasi. Selain publikasi dengan mobil, biasanya jadwal penayangan film juga pasang di sudut toko-toko.

"Saya pernah dulu ikut keliling (Saat sudah kerja), kayak sudah biasa saja, tapi memang ada beberapa yang nanya film nya apa. Kita juga kerjasama di pinggir-pinggir toko pakai semacam papan, itu nanti disitu ditempelin gambar print film. Sekarang karena sudah kurang efektif jadi kita hentikan," ungkapnya.

Seiring berjalannya waktu, bioskop Rajawali Cinema terus menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman. Agar lebih efektif, mobil publikasi pun kini ditiadakan, dan digantikan dengan media sosial untuk mempromosikan jadwal dan trailer film yang akan tayang.

"Memang semakin kesini era digitalnya lebih maju, mereka lebih melihat ke handphone. Jadi sekarang kita lebih mempromosikan filmnya di Instagram, di Facebook, karena sudah lebih efektif dan cepat, dan untuk mobil publikasinya sekarang sudah kurang efektif, jadi kita hentikan," ujarnya.


Mobil publikasi keliling bioskop Rajawali Purwokerto (Foto: Instagram/@rajawalicinema)

Berbeda dengan poster lukisan film yang berada di jadwal penayangan film yang hingga kini masih dipertahankan. Selain sebagai sarana publikasi, poster lukisan film juga dianggap untuk mempertahankan tradisi dan menjadi ikon tersendiri khas bioskop Rajawali Purwokerto.

"Mungkin sebenarnya bukan alasan, tapi karena kita itu mempertahankan tadisi itu. Mungkin kalau publikasi dihentikan karena sekarang lebih ada handphone. Tapi kalau poster lukisan film tidak dirubah, jadi jalan saja, seperti sudah tradisi turun temurun yang memang berjalan, maksdunya tidak kita buang, jadi icon juga ciri khas Rajawali," jelasnya.

Parsan (56) pelukis poster film di bioskop Rajawali yang telah bekerja sejak tahun 1987 dan mulai melukis poster film sejak 1990 ini mengaku jika poster lukisan film sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari bioskop Rajawali. Meskipun saat ini banyak terdapat poster digital printing yang lebih canggih.


Yang menarik dari bioskop Rajawali dan tetap dipertahankan adalah sosok pelukis dan poster lukisan film. Pelukisnya sendiri adalah Parsan (56). (Foto: Arbi Anugrah)

Parsan juga menceritakan ketika ada mobil publikasi, dimana ia harus mulukis hingga beberapa poster film. Dua lukisan untuk mobil publikasi dan satu poster lukisan film untuk dipasang di papan jadwal penayangan film.

"Saya lukis itu untuk dipasang bagian belakang mobil publikasi keliling, sedangkan mobilnya ada dua. Bahkan malam-malam saya pernah diminta gambarkan satu, kalau gambarnya tidak ada, ya saya menggambar dua. Itu ukuran satu triplek, kalau tidak salah 1,5 X 2 meter," ujarnya.

Ternyata permintaan untuk melukis poster film saat larut malam itu, dianggap oleh Parsan sangat berkesan. Dimana saat itu, dirinya didatangi rekannya untuk segera membuatkan poster film yang akan dipublikasikan pada pagi harinya.

"Yang sangat terkenang itu, ya itu waktu malam-malam mau tidur saya didatangi temen untuk membuat lukisan film. ‘Pak Parsan disuruh buat (lukisan poster) film. Buat juga sekaligus dua ukuran yang buat di mobil publikasi'," kenangnya saat itu.

Dengan sigap, Parsan pun langsung berangkat ke bioskop Rajawali dan membuatkan lukisan poster film tersebut hingga selesai waktu subuh.

"Itu sampai subuh baru pulang. Besoknya berangkat lagi kesini (ke Rajawali). Antara jam 2 pagi itu saya didatangi ke rumah, suruh gambar. Itu malam malam, lagi enak-enaknya tidur dibangunin, tapi harus, harus ada buat publikasi, jadi terpaksanya ya harus berangkat, harus diselesaikan," ceritanya.

Ia pun mengakui jika sekarang jamannya sudah lebih enak dibandingkan jaman dulu. Dimana handphone dan mendsos sudah dapat membantu promosi film di bioskop.


Berdiri tahun 1980, bioskop Rajawali Cinema telah melalui banyak perjalanan hingga bertahan sampai saat ini, apalagi diera digital seperti sekarang ini. (Foto: Arbi Anugrah)

"Kalau dulu kan belum ada handphone, harus keliling sana sini menawarkan film film ini biar tahu. Kalau sekarang tinggal buka handphone saja sudah tahu, jamannya jaman enak," ujarnya.

Salah satu pengunjung bioskop Rajawali Cinema, Ika Farhati mengaku sempat mengalami saat-saat mobil publikasi berkeliling, dimana poster film yang dipasang merupakan lukisan.

"Iya sudah tahu, dan memang dilukis sama orang, dan dulu Rajawali juga punya mobil yang untuk keliling, saya ngalamin itu," ucapnya.

Ia pun berharap ditengah perkembangan jaman yang semakin maju, Rajawali tetap mempertahankan poster lukisan film. Termasuk salah satunya pilihan ia tetap setia menonton film di bioskop Rajawali.


Bisa dibilang, bioskop Rajawali Cinema di Purwokerto ini satu-satunya di Indonesia yang masih mempertahankan lukisan poster pada jadwal tayangan film yang terpampang didepan bioskop (Foto: Arbi Anugrah)

"Dengan mempertahankan lukisan poster film itu jadi ciri khas bioskop Rajawali dibandingkan bioskop bioskop lain, jadi kayak maskotnya Rajawali. Kalau untuk pilihan, sebenarnya kalau disini lebih nyaman aja," ujarnya.

Bioskop Rajawali merupakan satu-satunya bioskop di Kota Purwokerto yang bertahan hingga saat ini sejak mulai beroperasi di tahun 1980, dan menjadi bagian dari jaringan bioskop 21 Cinema. Saat ini di Purwokerto terdapat dua bioskop, diantaranya Rajawali Cinema dan CGV yang beroperasi beberapa tahun terakhir.

 

 

Editor : Aryo Arbi

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut