get app
inews
Aa Read Next : Hari Ini Capres Ganjar Pranowo Sambangi Banyumas dan Cilacap

Candi Borobudur tak Sekadar Destinasi Wisata, Ganjar: Pusat Energi Umat Budha Penjuru Dunia

Selasa, 17 Mei 2022 | 06:59 WIB
header img
Ganjar sebut Candi Borobudur pusat energi umat Budha dunia

MAGELANG, iNews.id – Candi Borobudur memang telah menjadi destinasi wisata internasional yang banyak pengunjungnya. Tetapi, sejatinya Candi Borobudur tak sekadar destinasi, melainkan pusat energi umat Budha dunia.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Candi borobudur telah menjadi pusat energi yang bisa menarik ratusan juta umat Buddha dari seluruh penjuru dunia. Jadi, tak sekadar hanya destinasi. 

“Candi Borobudur tidak hanya sekadar destinasi wisata, tetapi pusat energi. Sehingga mampu menarik atusan juta umat Buddha dari seluruh penjuru dunia,”kata Ganjar saat menghadiri acara Dharmasanti malam peringatan Tri Suci Waisak di pelataran Candi Borobudur, Senin (16/5/2022) malam. 

Bahkan, Ganjar mengatakan merasa bergetar, saat membayangkan umat Buddha berjalan dari sisi timur candi lalu perlahan menghadap ke Borobudur.  Begitu sampai di pelataran, sebuah pemandangan langsung didapat, bagaimana Kamadhatu tertata sedemikian rupa, lalu berlanjut menyaksikan sebuah kesadaran pada Rupadhatu dan berpuncak di Arupadhatu. 

"Proses pencerahan jiwa itulah yang berulang kali meyakinkan saya untuk mengatakan, Candi Borobudur harus dibuka seluas-luasnya untuk ibadah umat Buddha dari seluruh penjuru dunia,”jelasnya.

Meski begitu, tak bisa dipungkiri bahwa Candi Borobudur merupakan magnet bagi para wisatawan. Untuk itu, kawasan Candi Borobudur terus dikembangkan sedemikian rupa dan dijadikan destinasi wisata super prioritas. 

"Tak hanya di salam kompleks candi saja, pengembangan kompleks luar seperti keberadaan desa-desa wisata, paket-paket wisata sampai beragam atraksi dan juga infrastrukturnya juga kita garap. Dan sekarang sudah mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat,”ujar dia

Dalam kesempatan itu juga, Ganjar menyerukan pentingnya persatuan dan kesatuan serta menjaga kedamaian. Menurutnya, sudah ratusan bahkan ribuan tahun lalu, para leluhur sudah mempraktikkan itu. 

Mereka meninggalkan warisan, bernama Bhineka Tunggal Ika. Dia mengatakan, sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu, spirit hidup damai dalam keberagaman telah menjadi ciri khas leluhur bangsa Indonesia.  

Berdirinya bermacam candi dalam satu masa, dengan beberapa latar keagamaan jadi bukti nyata. Candi Mendut, Candi Borobudur, Candi Sewu, Candi Prambanan, Candi Plaosan, Kalasan serta puluhan candi yang lainnya. 

"Jika leluhur kita saja hidup damai dalam keberagaman, alasan apa yang membuat kita untuk saling bertikai dan memperdebat perbedaan? Tidak, bapak ibu, tidak. Kita tidak akan pernah mewariskan permusuhan apalagi perpecahan. Karena Negara Kesatuan Republik Indonesia harus kita pertahankan seribu windu bahkan selamanya," tegasnya disambut tepuk tangan tamu undangan. 

Ganjar juga mengutip pesan Bhante Sri Pannavaro Mahathera, bahwa cinta kasih dan kepedulian sosial adalah perekat keutuhan bangsa dan wujud nyata Bhinneka Tunggal Ika. Penyatuan metta dan karuna itulah lanjut Ganjar yang bakal menyempurnakan laku sebagai manusia. 

"Selamat merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2566 Buddhist Era. Tetaplah mengaktualisasi ajaran luhur Sang Buddha dalam kehidupan sehari-hari, menuju pencerahan sempurna tiada batasnya,”tambahnya. 

Editor : Elde Joyosemito

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut