Cerita Banyumasan, Kisah Kehidupan Nini Rikem dan Kaki Tupon Episode 7: Bungah Anak pada Kumpul

PURWOKERTO, iNews.id - Pagi-pagi buta nini Rikem sudah memulai aktivitasnya di dapur. Kaki Tupon yang baru keluar dari kamarnya mendatangi nini Rikem. Tampak nini Rikem yang sedang tidak sehat tetap melanjutkan rutinitasnya.

Kisah ini diangkat dari cerita di kehidupan masyarakat Banyumas, kisah kehidupan kaki Tupon dengan nini Rikem. Cerita ini ditulis dengan dialek ngapak Banyumasan atau basa Panginyongan, yang merupakan bahasa Jawa Tengah dari wilayah Barat. 

Baca Juga

Ahmad Tohari Apresiasi Peluncuran Novel Bahasa Penginyongan Kaki Tupon lan Nini Rikem

Dalam cerita Banyumasan kali ini berjudul 'Bungah Anak pada Kumpul'. Jalan cerita Banyumasan ini bersambung setiap episodenya, dan tayang setiap Senin dan Kamis yang ditulis dengan menggunakan bahasa Ngapak.

Dalam cerita bersambung episode tujuh ini, setelah melihat nini Rikem sedang tidak sehat, kaki Tupon menyarankan nini Rikem untuk segera berobat. Di tengah-tengah obrolan mereka, tiba-tiba terdengar suara mobil. Nini Rikem bergegas menghampiri keluar dan benar saja anak-anaknya pulang. Tidak hanya dengan adiknya, Joko turut membawa anak dan istrinya, Wati. 

Betapa bahagianya nini Rikem dan kaki Tupon menyambut kepulangan anak mereka sekaligus menimang cucu mereka. Suasana ruang tengah rumah itu pun seketika diselimuti kebahagiaan yang tak tergambarkan. Sembari berkumpul, mereka pun hanyut dalam suasana canda dan tawa.

Baca Juga

Cerita Banyumasan, Kisah Nini Rikem dan Kaki Tupon Episode 48: Njaluk Sangu

Berikut jalan cerita selengkapnya seperti dirangkum iNews Purwokerto, Senin (30/5/2022):

Esuk-esuk gasik nini Rikem wis labuh adang, banene gebras-gebres wain bae. Kaki Tupon nembe metu sekang senthong karo dandan sarung mereki nini Rikem.

"Ganing apa Yung kayong wain-wain bae kawit mau, apa wingi lagi jikot suluh kudanen sih rika?" 

Baca Juga

Cerita Banyumasan, Kisah Nini Rikem dan Kaki Tupon Episode 47: Rencana Maring Bandung

Kaki tupon jagong neng jengkok karo ngesur suluh.

"Iya koh Maa...nembe butul pereng mburi umah bres udan, tangi turu awake kayong greges, rasane semromomg." semaure nini Rikem.

Editor : Arbi Anugrah