Hingga Selasa (31/5/2022) pukul 19.00 waktu setempa, atau hari keenam sejak Emmeril dinyatakan hilang, pencarian masih terfokus di area di antara dua pintu air serta patroli intensif di wilayah setelah pintu air kedua Sungai Aaree.
Kondisi cuaca di Kota Bern pada beberapa hari ke depan akan hujan dengan badai di area pegunungan. Cuaca seperti itu akan sangat memengaruhi kondisi air Sungai Aaree.
“Polisi Maritim Bern akan melanjutkan pencarian intensif besok hari dengan metode yang sama dengan sebelumnya, yaitu patroli darat, perahu, dan drone. Keputusan menggunakan penyelam sangat situasional karena kondisi alam yang tidak menentu,”demikian pernyataan KBRI.
Selain terus memantau secara dekat pencarian oleh Polisi Maritim, orang tua Eril yakni Ridwan Kamil beserta istrinya Atalia, juga terus melakukan usaha mandiri untuk memeriksa langsung beberapa titik-titik potensial di sepanjang bantaran Sungai Aaree.
Rute yang ditempuh oleh orang tua Eril, Ridwan Kamil dan Atalia, termasuk rute darat dan beberapa wilayah perairan yang masih aman untuk dijelajahi manusia. KBRI Bern mendapatkan kabar hilangnya Eril di Sungai Aare pada Kamis (26/5) pukul 11.24 waktu setempat.
Proses pencarian Eril oleh tim SAR melibatkan unsur polisi, polisi maritim, dan pemadam kebakaran, serta didukung oleh Pemerintah Kanton Bern.
Editor : EldeJoyosemito