Penonton pun kian larut dalam suasana, kala Bambang Wadoro seniman yang berhasil raih juara sebagai Sutradara Terbaik se-Jateng itu naik panggung dan membacakan puisinya sendiri berjudul "Warna".
Disusul setelah itu, penampilan dari sosok seniman nyentrik yang pernah menghebohkan dengan aksinya dikubur hidup-hidup, Titut Edi Purwanto.
Selanjutnya, ada penampilan dari dua seniman yang dulunya satu almamater, Edi Romadon dan Nanung Astoto. Mereka tampil dengan puisi humornya.
Lalu, ada pula Uswatun Baroroh dan Setya Adri Wibowo yang membawakan karya-karya Andy Merdeka berjudul Dosa dan Jika Nanti Naik ke Menara Pandang.
Karya milik sastrawan yang identik dengan Hujan Bulan Juni, Sapardi Djoko Damono pun turut dibawakan oleh Diana yang malam itu juga menjadi pembawa Acara.
Kemudian, ada penampilan dari anggota Bawaslu sekaligus mantan redaktur Gramedia Group yang pernah bertugas di Belanda, Yon Daryono membawakan puisi milik MH Ainun Najib atau yang akrab disapa Cak Nun.
Selanjutnya, Edsa Abdulah, dosen komunikasi yang banyak bersosialisasi ini tampil sebelum pembaca puisi kampus Banjaran Seto, Yusril dan Elsa. Acara tersebut, kemudian ditutup oleh penampilan Surya Esa dengan musikalisasi puisi.
Digelarnya acara tersebut pada hari ke enam Pekan Pancasila yang diselenggarakan MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Banyumas, turut dihadiri oleh Ketua MPC Pemuda Pancasila, Yudo F Sudiro.
Ia yang hadir di acara malam itu sangat mengapresiasi gelaran yang digagas Andy Ismer, pendiri Taman Literasi ini. Apalagi kehadiran dari sejumlah tokoh seni turut memberi ruang silaturahmi antar seniman.
Editor : Arif Syaefudin