get app
inews
Aa Read Next : UMP Siapkan 5.900 Kursi Mahasiswa Baru, Ini Daftar Program Studi yang Dibuka

Kuatkan Kader, Angkatan Muda Muhammadiyah Banyumas Gelar Pengajian dan Silaturahim

Senin, 06 Juni 2022 | 23:35 WIB
header img
Angkatan Muda Muhammadiyah Banyumas (AMM) menggelar Pengajian dan Silaturahim. (Foto: Ist)

 Sekretaris PDM, Johar menyambut baik kegiatan ini. Apalagi kegiatan ini diisi dengan berbagai kreativitas seni oleh AMM. Tentu sangat positif dalam menggembirakan dakwah Muhammadiyah.

” Atas nama PDM sangat mensupport kegiatan AMM ini, dan jika perlu disiapkan secara rutin dan lebih besar lagi. InshaAllah, dengan kegiatan yang seperti ini, akan memunculkan ghirah kita ber Muhammadiyah. Mereka yang tadi kurang semangat ber AMM, inshaAllah akan semangat kembali,” ungkapnya.

Kegiatan silaturahmi ini, merupakan kegiatan perdana yang diadakan AMM Banyumas pasca pandemi. Dan dihadiri hampit 1000 kader-kader AMM se Banyumas.

Sementara itu Direktur Suara Muhammadiyah Deni Asyari dalam ceramahnya mengatakan salah satu tantangan di era disrupsi adalah, runtuhnya institusi-institusi formal dan mainstream dalam kehidupan masyarakat.

”Salah satu dampak era disrupsi adalah, terjadinya pergeseran sumber otoritas keagamaan di kalangan anak-anak muda. Sesuai hasil riset PPIM UIN Jakarta, 50, 98% anak-anak muda menjadikan media sosial sebagai sumber otoritas keberagamaan. Sehingga, secara tidak langsung terjadi pergeseran otoritas keagamaan,” Tutur Deni.

Dalam pemaparannya, Deni juga menampilkan data, tentang kelompok/tokoh yang sering menjadi rujukan dalam pelaksanaan ajaran agama. Tampak dalam data tersebut, belum ada data-data yang bersumber dari Muhammadiyah, baik secara organisasi maupun secara pribadi.

Lebih lanjut deni menyampaikan, walaupun era disrupsi merusak institusi yang mapan, namun era ini juga melahirkan inovasi-inovasi baru yang perlu di manfaatkan.

Maka, AMM, harus bisa memanfaatkan era ini, dengan menyiapkan diri untuk melakukan beberapa hal, pertama, mendidik dan menghadirkan ulama-ulama provider, bukan sekedar ulama yang bisa tampil di mimbar, namun memiliki sense dalam dunia teknologi.

Kedua, AMM harus bisa menjadi kelompok kreatif dalam menyiapkan, mengumpulkan, mengolah dan mendistribusikan berbagai materi keagamaan, baik yang berasal dari organisasi maupun dari tokohnya untuk dipublikasi melalui semua jaringan platform media sosial.

Ketiga, AMM harus memiliki literasi pengetahuan dan teknologi yang memadai. Tanpa adanya kesadaran ini, kita akan sulit melakukan inovasi di era disrupsi ini.

 

Editor : Aryo Arbi

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut