Dia mengungkapkan jika kejadian kapal tanker bocor hingga minyak mentah yang ada di kapal tumpah dan mencemari laut sudah pernah terjadi sebelumnya. Kejadian ini merupakan kejadian kesekian kalinya.
"Kejadian seperti ini sudah pernah, dulu sering, dulu di area 70 awal mula kejadiannya, lalu ada lagi yang di Teluk Penyu dan ada lagi yang sekarang," ucapnya.
Nantinya, minyak mentah yang diambil para nelayan dari tujuh kelompok ini akan diserahkan kepada Pertamina.
"Nanti minyak yang diambil akan diurus sama Pertamina dan pihak terkait. Semua sumber limbah ini diangkutin ke Pertamina, nanti masalah harga urusan kelompok dan HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) kerjasama," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan beredar sebuah video di media sosial dari nelayan di Pantai Teluk Penyu Cilacap yang geger diduga akibat adanya tumpahan minyak. Dalam keterangan, tumpahan minyak berasal dari sebuah kapal tanker SC Ocean LXI yang tengah berada di perairan Cilacap, Jawa Tengah.
"Akibat tumpahan minyak dari kapal tanker OCEAN R XI mencemari pantai teluk penyu Cilacap," tulis keterangan video dari akun Twitter @Pakdhe_Bojong seperti dikutip iNewsPurwokerto.id, Selasa (28/6/2022).
Video yang diunggah sekitar pukul 22.05 WIB atau 12 jam lalu itu menggambarkan kondisi air laut yang tercemar minyak. Namun demikian, karena kondisi malam hari, tidak terlihat jelas tumpahan minyak yang disebut berwarna hitam pekat.
"Ini lautannya kena polusi ini, ditambatan Tab banyak oli apa aspal ini, apa minyak ini kurang paham karena malam-malam. Tolong mas ini dikondisikan, untuk nelayan nelayan kecil pada mengeluh semua ini, baunya menyengat," ucap seseorang di video tersebut.
Dalam penelurusan iNews Purwokerto, kapal tanker tersebut bernama SC Ocean LXI Crude Oil Tanker. Dalam situs perjalanan kapal di Marine Traffic, kapal tersebut berlayar membawa minyak dari Terminal Minyak Senipah tujuan Cilacap. Tercatat dalam Marine traffic, kapal tanker tersebut telah tiba di Cilacap sejak tanggal (25/6/2022).
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait