Air zamzam dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti dikatakan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
Perkembangan dan perawatan air zamzam menjadi hal yang sangat penting, karena air sumur ini sudah dilindungi dengan berbagai cara selama berabad-abad.
Wakaupun diminum jamaah haji, umrah dan pengunjung di Makkah sejak zaman dahulu, zamzam tidak pernah berhenti mengalir. Air zamzam akan selalu ada untuk memberkati para muslim.
Sumur zamzam sempat terkubur ratusan tahun sebelum digali kembali oleh Abdul Muthalib bin Hasyim, kakek Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Sumur itu terus dilindungi dan dijaga oleh Nabi Muhammad, kemudian khalifah, hingga pendiri Arab Saudi Raja Abdul Aziz.
Pada masa lalu, sumur zamzam dijaga dan dilindungi dengan cara tradisional. Namun pada akhir masa pemerintahan Raja Abdullah, sebuah lompatan rencana diambil yaitu dengan pengembangan sumur yang dipertahankan dengan baik.
Ia mengubah metode pengisian dan distribusi air di dua masjid suci; Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Dia juga yang mendirikan The King Abdullah bin Abdul Aziz Zam Zam Water Project (KZWP) pada 2013.
Dengan meningkatnya pengunjung dan jamaah haji setiap tahunnya, maka permintaan akan air zamzam juga bertambah. Inilah mengapa dibutuhkannya pengembangan lebih untuk sumur zamzam. Biaya untuk konstruksi proyek berkisar lebih dari SR7000 juta atau setara USD187.000.000.
Proyek ini melakukan banyak metode yang tidak profesional berkaitan dengan memompa, menyaring, mendistribusikan, mengisi air, dan menggantikan ini dengan teknologi yang paling baru dan aman.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait