Cara membuat infografis yang menarik ialah seperti yang disampaikan Arsita, yaitu perhatian terhadap pesan dalam infografis. “Visual harus mampu berbicara tanpa adanya teks. Meskipun teks juga diperlukan dalam konteks infografis, tetapi teks ini bukan menjadi sesuatu yang utama,”ujarnya.
“Kenapa tidak menjadi yang utama? Karena visual yang nanti dirancang dalam infografis harus mampu berbicara tanpa kehadiran teks.” sambungnya.
Sehingga visual tersebut harus bisa menjadi dua bagian. Ia bisa menjadi teks yang dalam artian bisa dibaca secara visual, maupun visual yang mampu mengarahkan bagaimana visual tersebut bisa mengidentifikasi teks yang ingin disampaikan.
Juga hal yang tidak kalah pentingnya yang harus diperhatikan dalam merancang infografis ialah soal logo, simbol, dan indeks. “Logo, simbol danindeks merupakan alat pertama bagi kita dalam melihat teks atau memosisikan visual tersebut bisa disampaikan melalui bahasa yang universal,”tambahnya.
Lalu bagaimana cara mengolah data menjadi bentuk visual? “Secara sederhana, kita harus terlebih dahulu memahami script-nya. Biasanya ketika saya mendapat brief dan mendapat script, akan saya catat poin-poinnya yang penting. Karena poin-poin tersebutlah yang nantinya akan menjadi bentuk visual selanjutnya,”ujarnya.
Terakhir, salah satu alasan utama mengapa visualisasi data sangat penting ialah karena visualisasi data memberi gambaran yang jelas tentang apa arti dari sebuah informasi dengan memberikan konteks visual melalui grafik. Hal ini membuat data lebih mudah untuk dipahami oleh pikiran manusia, sekaligus memudahkan untuk mengidentifikasi tren dan pola dalam kumpulan data yang besar.
“Untuk teman-teman yang ingin bekerja dengan pendekatan visual, perbanyaklah referensi untuk membaca literasi visual karena itu akan memperkuat data dan analisis yang nantinya ingin disampaikan, juga ke depannya kita akan menghadapi era data yang semakin tidak dapat kita prediksi,”paparnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait