Namun, saat itu kebingungan melanda Alif karena dari tayangan tersebut, orang-orang yang dianggapnya hebat justru saling menyerang satu sama lain.
"Tapi di sisi lain saya bingung, karena saking banyaknya bahkan ada peperangan. Dari ketertarikan, saya malah menjadi kebingungan. Katanya Tuhan, tapi kok jadi membingungkan saya. Ini yang kuat yang mana," jelasnya.
Alif sampai menanyakan kepada orang tuanya, keyakinan mana yang harus dia percayai.
"Sampai tanya ke orangtua, harus menyembah yang mana. Mana yang paling kuat," tambahnya.
Kemudian seiring berjalannya waktu, petunjuk dan tuntunan tentang Islam pun makin membuka hati nuraninya. Hingga akhirnya dari segala keraguan tersebut, Alif langsung memantapkan hatinya untuk masuk Islam dan menemui salah satu rekannya agar dibimbing jadi mualaf.
Allahu a'lam bisshawab.
Editor : Pepih Nurlelis
Artikel Terkait