JAKARTA,iNews.id - KH Miftachul Akhyar selaku Rais Aam Syuriyah PBNU menyatakan pilihan untuk mempercepat muktamar semata-mata mempertimbangkan keselamatan PBNU dan semua pengurusnya.
Dia juga siap bertanggung jawab atas terbitnya surat perintah penyelenggaran muktamar yang dipercepat menjadi 17 Desember 2021.
Pilihan untuk mempercepat muktamar semata-mata mempertimbangkan keselamatan PBNU dan semua pengurusnya.
"Mungkin kalau dianggap salah atau memang salah, saya mohon maaf mohon diluruskan mumpung belum jauh-jauh waktunya," kata Akhyar saat menerima 27 PWNU di Kantor PBNU Pusat, Jakarta, Senin,(29/11/2021).
Miftachul mengakui surat perintah memang dinisiasinya. Sebab berdasarkan AD/ART NU, Rais Aam diberikan kewenangan untuk memutuskan sesuatu yang bersifat umum.
"Syuriah punya hak tapi sebelumnya dari AD/ART kita wewenang Rais Aam sudah cukup merumuskan keputusan umum tidak harus mengajak orang lain. Makanya saya sendiri yang membuat surat itu karena saya melaksanakan hak wewenang saya sebagai Rais Aam atau PJ Rais Aam,"ucapnya.
Soal keputusannya itu, dia merasa muktamar tahun ini tidak dapat diundur lagi karena berdasarkan hasil Konferensi Besar (Konbes) NU beberapa waktu lalu telah menetapkan muktamar di bulan Desember 2021.
"Kalau lepas sampai tanggal 25, kita sudah habis masa khidmatnya dan tidak ada pengurus PBNU dan harus diputuskan dalam waktu yang secepatnya," tutur dia.
Rapat menentukan jadwal muktamar dilaksanakan pada Rabu (24/11/2021) dan berlanjut hingga Kamis (25/11/2021). Namun saat KH Miftahul datang, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dan Sekjen Helmy Faishal serta panitia muktamar tidak hadir.
"Mungkin kalau dianggap salah atau memang salah, saya mohon maaf mohon diluruskan mumpung belum jauh-jauh waktunya," kata Miftachul.
Kendati sudah mendapatkan dukungan dari 27 PWNU untuk melaksanakan muktamar pada 17 Desember, Miftachul menyatakan tetap berkoordinasi dengan Tanfidziyah dan Syuriah. Selain itu juga mengupayakan agar Muktamar Ke-34 berjalan dengan sejuk, damai, menghasilkan maslahat dan manfaat.
"Itu tanggung jawab saya, saya siap bertanggung jawab apapun kalau memang salah. Saya siap bertanggung jawab dengan surat perintah teman-teman panitia," kata dia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait