PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Untuk kali pertama, Puhua Book Week 2022 diselenggarakan. Dalam momen itu, ada 2 buah buku cerita kompilasi hasil karya siswa-siswi SD yang begitu apik sekaligus indah, khas anak-anak. Seluruh penulis cilik ini duduk di kelas 5 dan 6 SD Puhua dengan rata-rata rentang usia antara 10 sampai 12 tahun.
Penerbitan dua buku tersebut merupakan acara puncak bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022.
Satu buku terdiri dari 34 kisah dan 40 kisah di buku kedua ditulis oleh siswa kelas 6 SD Puhua School. Ada puluhan kisah dan komik pendek berbagai tema mulai dari persahabatan, kisah pengalaman menarik, hingga tentang diri sendiri yang ditulis sendiri secara orisinil dan menawan oleh anak-anak Puhua ini. Acara dihadiri Bupati Banyumas BapakAchmad Husein dan Duta Baca Indonesia Andy F Noya.
Bupati mengapresiasi dan bangga dengan perkembangan sekolah Puhua. “Saya mengapresiasi Sekolah 3 Bahasa terutama dalam mendorong pendidikan yang mengedepankan keberagamanan atau multikultural. Selain itu, dapat terus berkembang dan melanjutkan regenerasi para pendirinya hingga Puhua bisa terus berlanjut sampai saat ini,”katanya.
Sementara Andy F Noya juga menuturkan bahwa kesuksesannya menjadi seorang jurnalis juga diawali dari kebiasaan membaca koran yang dibelikan ibunya sejak kecil. Ia juga senang membaca, dan menjadi seorang jurnalis yang sukses di tanah air karena Ibu Anna, gurunya kelas 4 SD selalu memantiknya untuk terus menulis.
“Puhua mengusung multikultural di atas pendidikan yang mendorong keberagaman sebagai suatu kekayaan bangsa,”jelasnya. Ketua Yayasan Putera Harapan Banyumas Yudi Sutanto menyebutkan bahwa Sekolah Puhua mendorong putera puteri daerah Banyumas untuk dapat mengenyam pendidikan tiga bahasa sebagai bekal berkomunikasi di masa depan.
“Melalui buku, siswa diajak berani bermimpi, lalu menuliskannya, dan punya karya di usia yang masih sangat muda agar menjadi titik balik bagi anak-anak ini untuk terus menghasilkan karya kreatif yang positif,”jelasnya.
Dalam proses menulis kedua buku ini, anak-anak diajak mengembangkan idenya lebih dulu. Mulai dari membaca buku-buku cerita sampai mendiskusikan isi buku bersama guru mereka.
Di bawah bimbingan Ms Ardiyah pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa dipantik untuk bisa menceritakan ulang hingga terus bisa berkisah sendiri berdasarkan cerita yang mereka tangkap dari isi berbagai buku yang telah dibaca.
Para siswa juga diajak dan dibiasakan memberi pandangan maupun opini, bahkan membuat resume atas buku yang dibacanya. Pelan-pelan namun pasti, siswa mulai terbiasa dan terasah untuk meraba serta mencari ide ceritanya sendiri. Misalnya memilah ide yang menarik untuk diangkat, hingga memilah komposisi ide yang tepat Jika tersedia lebih dari satu pilihan ide cerita.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait