"Semua peserta yang mengikuti lomba mendapatkan dana stimulan sebesar masing-masing Rp 5 juta dipotong pajak," katanya
Terpisah Ketua Umum Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas (DKKB) Sadewo Tri Lastiono menyatakan, dua festival seni tradisi tersebut menunjukkan komitmen Pemkab Banyumas yang sangat besar terhadap seni tradisional Banyumasan, sekaligus terhadap kondisi susah para seniman yang diakibatkan pandemi Covid-19. Sadewo yang juga Wakil Bupati Banyumas tersebut berharap, festival seperti itu bisa dilakukan secara rutin.
Sadewo mengaku belum semua kelompok tersentuh bantuan pada kegiatan ini, tetapi kegiatan-kegiatan seperti ini bisa menstimulasi para seniman untuk terus berkesenian secara kompetitif.
"Untuk kelompok ebeg saja, ada 500-an kelompok yang terdaftar, walaupun yang aktif sekitar 257 kelompok. Itu belum termasuk kelompok lengger, kelompok calung, kelompok pedalangan dan kelompok seni tradisi lainnya,” terangnya.
Sementara pembina Paguyuban Ebeg Banyumas (Pakumas), Suherman, sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Pemkab tersebut.
“Sebagai orang tua yang masih bermimpi seni tradisi Banyumasan bisa moncer lagi, saya setuju jika kegiatan seperti ini dilakukan secara berkala. Tidak hanya ebeg saja, tetapi juga seni tradisi yang lain,” ujar mantan Ketua DPRD Kabupaten Banyumas itu.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait