Penanganan keadaan darurat ini, selanjutnya dinyatakan berhasil dan tuntas ditandai suara sirine tanda aman. Tahapan berikutnya adalah menyelesaikan dampak lanjutan dari insiden ini.
Dari kegiatan tersebut, disimulasikan total ada empat korban, dengan rincian dua luka bakar yang dirujuk ke Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP), satu orang terkena lemparan batu saat terjadi unjuk rasa warga dan satu orang pingsan, dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Cilacap (RSPC). Selain itu, ratusan warga disimulasikan terpaksa mengungsi di beberapa titik, seperti balai kelurahan terdekat area 70 dan gedung Patra Ria di area rumah dinas Pertamina Donan.
Area Manager Communication, Relations and CSR PT KPII RU IV, Cecep Supiyatna menjelaskan Major Emergency Drill merupakan lanjutan dari kegiatan Table Top Incident Command System (ICS) yang diselenggarakan pada pekan sebelumnya.
“Kegiatan ini berpegangan pada sistem internasional dalam menanggulangi keadaan darurat, seperti kebakaran tangki. Ini penting untuk mengukur sejauh mana kesiapan sumber daya manusia dan peralatan keamanan ketika menghadapi kondisi darurat,” katanya.
Hal ini, lanjut Cecep, menjadi komitmen Kilang Cilacap sebagai perusahaan energi nasional untuk menjaga keamanan operasional demi terjaganya suplai BBM.
“Wujud Nasionalisme kami, sebagai perusahaan kebanggaan bangsa menyediakan energi terbaik untuk negeri,” ucapnya.
Editor : Rizqa Leony PutriMPI Marketing
Artikel Terkait