Aksi Kerusuhan di Prancis, 1.300 Ditangkap

Berlianto
Lebih dari 1.300 orang telah ditangkap setelah terjadi aksi kerusuhan di seluruh Prancis. (Foto: BBC)

Presiden Prancis Emmanuel Macron memutuskan untuk menunda kunjungan kenegaraannya ke Jerman akibat krisis yang sedang berlangsung, sebagai tanda pentingnya kerusuhan di Prancis mengingat hubungan yang penting dengan Jerman.

Macron telah berbicara dengan rekan sejawatnya dari Jerman, Frank-Walter Steinmeier, untuk memberitahukan situasi tersebut, kata juru bicara presiden Jerman.

"Presiden Macron telah meminta penundaan rencana kunjungan kenegaraan ke Jerman," tambah juru bicara tersebut seperti yang dilaporkan oleh Sky News pada Minggu (2/7/2023).

Ini merupakan kali kedua dalam beberapa bulan bahwa kerusuhan di Prancis telah membuat Macron terkena dampak secara diplomatis, setelah Raja Charles II membatalkan kunjungan luar negeri pertamanya sebagai raja Inggris akibat protes terhadap rencana reformasi pensiun Macron.

Pembunuhan Nahel telah memicu ketegangan yang membara antara polisi dan para pemuda di proyek perumahan yang berjuang melawan kemiskinan, pengangguran, dan diskriminasi rasial. Hal ini telah menyebabkan kerusuhan terburuk yang pernah terjadi di Prancis dalam beberapa tahun terakhir dan menempatkan tekanan pada Macron, yang menyalahkan media sosial atas memicu kekerasan.

Meskipun Macron telah mengimbau orang tua untuk menjaga anak-anak mereka di rumah, bentrokan jalanan antara para pengunjuk rasa muda dan polisi terus berlanjut, dengan otoritas setempat melaporkan sekitar 2.500 kebakaran dan perampokan toko-toko.

Editor : EldeJoyosemito

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network