Kiprah Yayasan Persadani Dampingi Napiter di Lapas-lapas Agar Kembali Setia pada NKRI

Elde Joyosemito
Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani) berkeliling ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang ada napi terorisme (napiter). (Foto: iNewsPurwokerto)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani) berkeliling ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang ada napi terorisme (napiter). 

Yayasan ini mendampingi para napiter, supaya pada saat keluar dari Lapas, mereka tidak ke komunitas lama, melainkan ke komunitas baru yang setia kepada NKRI.

Pada Senin (18/12/2023), Ketua Yayasan Persadani Sri Puji Mulyo Siswanto bersama sejumlah anggota mendampingi keluarga DS dari Semarang dan LS dari Temanggung besuk ke Lapas Purwokerto. 

“Kami datang mendampingi keluarga membesuk napiter yang ada di Lapas Purwokerto. Ini merupakan kewajiban kami untuk melakukan pendampingan. Jadi dimulai pada saat di dalam Lapas dan nanti kalau keluar langsung masuk komunitas,”jelasnya. 

Puji menjelaskan, biasanya para napiter akan merasa kebingungan selepas menjalani hukuman. 

“Itu yang saya alami dulu setelah keluar dari Lapas. Karena itulah, sejak Maret 2020, kami mendirikan Yayasan Persadani. Tujuannya adalah mendampingi para napiter dan keluarganya serta melakukan deradikalisasi sehingga bisa kembali bermasyarakat,”kata Puji yang sempat dipenjara dua kali karena kasus terorisme.

Kasus pertamanya adalah pada saat menyembunyikan Noordin M Top dan Dr Azahari di Semarang setelah pemboman Kedubes Australia dan merancang Bom Bali II.

Kemudian dirinya tertangkap menjalani hukuman dan keluar dari Pulau Nusakambangan pda 2009. Tetapi kemudian pada 2010 tertangkap kembali karena terkait dengan kasus terorisme Abu Tholut di Aceh.

Pengalaman itulah yang menjadikan Puji merasa bahwa perlu ada pendampingan terhadap para napiter. 

“Maka kemudian kami mendirikan Persadani yang saat sekarang jumlah anggotanya 43 eks napiter. Mereka adalah para mantan napiter dengan berbagai kasus beragam. Ada yang spesialis pembuat bom dan senjata, menyembunyikan dan lainnya. Jadi mulai tahun 2020, kami melakukan kerja-kerja deradikalisasi,”kata dia.

Editor : EldeJoyosemito

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network