Sedih, Adzan Tak Berkumandang Lagi di Gaza karena Masjid-Masjid Hancur Dibom Zionis Israel

Syarifudin
Masjid Al-Omari hancur dibom israel. Di Gaza, masjid-masjid hancur, sehingga tak terdengar lagi suara adzan. Foto: Reuter/Ibraheem Abu Mustafa

Jantung Komunitas Jame menunjukkan bahwa masjid telah menjadi bagian integral dalam kehidupan mereka sejak masa kanak-kanak.

“Azan berfungsi sebagai alarm pagi mereka dan masjid berdiri sebagai penanda bagi siapa pun yang mencari rumahnya,” ungkapnya.

“Ini lebih dari sekedar bangunan; itu mewakili jantung komunitas," tambahnya.

Jame menegaskan bahwa membangun kembali lingkungan mereka terkait erat dengan membangun kembali masjid-masjid karena tempat-tempat tersebut bukanlah pertimbangan sekunder melainkan landasan utama kehidupan mereka.

Masjid Agung Omari didirikan pada masa pemerintahan Khalifah Omar bin al-Khattab. Dahulu, bangunan ini adalah kuil Romawi dan kemudian menjadi gereja, menjadi masjid terbesar setelah penaklukan Islam.

Terletak di kota tua Gaza, dekat Palestine Square, luasnya mencapai 4.100 meter persegi, dengan halaman seluas 1.190 meter persegi yang mampu menampung lebih dari 3.000 jemaah.

“Saya tidak pernah membayangkan perang ini akan menghancurkan masjid-masjid,” keluh Saeed Labad, penduduk asli Gaza.

Pria berusia 45 tahun itu kini tinggal di Turki, sementara keluarganya masih tinggal dekat Masjid Al-Omari di Shujaiyya, Kota Gaza.

"Saya menghadiri setiap salat di sana. Ini adalah tempat bersejarah yang sangat disayangi anak-anak saya. Saya bertanya-tanya mengapa masjid itu dihancurkan; apakah masjid tersebut mengancam para penjajah?" ucapnya.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network