Sedih, Adzan Tak Berkumandang Lagi di Gaza karena Masjid-Masjid Hancur Dibom Zionis Israel

Syarifudin
Masjid Al-Omari hancur dibom israel. Di Gaza, masjid-masjid hancur, sehingga tak terdengar lagi suara adzan. Foto: Reuter/Ibraheem Abu Mustafa

Dia menambahkan bahwa puluhan masjid lainnya, seperti Al-Hasayna di dekat pelabuhan Gaza, juga dihancurkan oleh rezim kolonial rasis Israel.

“Masjid-masjid ini menyimpan kenangan kita, terutama selama bulan Ramadan. Perang ini menghapus segalanya. Saya berharap Gaza dapat dibangun kembali setelah perang, sehingga saya dapat menghidupkan kembali momen-momen indah ini dan mengunjungi kembali tempat-tempat ini bersama keluarga saya,” ungkapnya.

Penargetan yang terus-menerus terhadap masjid-masjid di Gaza membuat banyak warga Palestina percaya bahwa mereka tidak aman bahkan saat salat.

Meskipun ada ketakutan, sejumlah besar orang menolak berhenti mengunjungi masjid, dan menyatakan ketangguhannya terhadap serangan tersebut.

“Saya tidak akan ragu untuk pergi ke masjid. Jika saya meninggal di sana, itu adalah akhir yang indah dalam hidup saya,” ungkap Khaled Islim (30) dari Khan Younis, menegaskan.

"Masjid-masjid tidak menimbulkan bahaya. Kami akan membangunnya kembali, mengumandangkan azan di tengah reruntuhan. Adegan Alquran yang dirobek dan dibakar di bawah puing-puing sangat menyakitkan, mencerminkan ketidakadilan yang dihadapi Gaza," katanya.

Kementerian Pariwisata dan Purbakala mengutuk penghancuran Masjid Omari sebagai bagian dari rencana Israel menghapus warisan Palestina.

Tindakan tersebut dikatakan melanggar perjanjian internasional, termasuk Konvensi Den Haag tahun 1907, Konvensi Jenewa Keempat tahun 1949, dan konvensi UNESCO tentang perlindungan kekayaan budaya.

Kementerian mencatat akar sejarah masjid ini berasal dari biara Bizantium pada abad kelima Masehi.

Mereka melihat penghancuran tersebut sebagai “kejahatan terhadap warisan budaya rakyat Palestina”, yang mencerminkan hubungan mereka dengan tanah air.

Kementerian juga menyoroti pelanggaran Israel lainnya, termasuk penghancuran situs arkeologi seperti pelabuhan lama Gaza, Gereja Porphyrius, Masjid Jabalia, dan sejumlah bangunan bersejarah dan museum.

Mengajak intervensi internasional, mereka meminta UNESCO dan komunitas global untuk memaksa Israel agar “menghentikan agresinya terhadap rakyat Palestina dan warisan mereka”, serta menegaskan bahwa tindakan barbar Israel tersebut tidak akan menghalangi “tekad rakyat Palestina untuk kebebasan dan kemerdekaan”.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network