"Saya harus melakukannya (menangani kasus demonstrasi) dengan kata-kata dengan kesejukan itu yang dinamakan green human resource. Karena tidak boleh kita memimpin dengan kasar. Kita tidak boleh memimpin dengan galak dengan tekanan-tekanan," katanya.
Namun, bila ada sesuatu yang berpotensi merusak kesatuan dan persatuan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pihaknya tidak akan memberikan toleransi. Karena itu dia para pengambil kebijakan satuan TNI angkatan darat untuk berani mengambil resiko, demi lingkungan yang kondusif.
"Demi tegaknya negara NKRI, saya tidak pernah berpikir tetap dilakukan, terlalu banyak diskusi, terlalu banyak dialog, kalau situasi tidak memungkinkan maka saya ke lakukan apapun yang menjadi risiko. Ciptakan lingkungan yang kondusif, lingkungan yang menciptakan interaksi positif, kalau kitanya baik, lembut kita yang merangkul, mereka bekerjanya juga bagus," katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait