Timses depresi lain berinisial I juga mengalami hal serupa. I bahkan mengambil kembali amplop serangan fajar yang sebelumnya telah dibagikan kepada warga. I merasa frustrasi karena usahanya dalam menyebar uang untuk memenangkan calon tidak sebanding dengan hasil perolehan suara di daerah pemilihannya.
"Saya yang dimarahin sama calegnya. Katanya iya iya ternyata saya dibohongin, saya sampai lari-lari. Gagal ini dari 1.000, saya cuma dapat 100 ini uangnya (amplopnya) tinggal segini," kata I.
Sementara menurut Ujang Busthomi, Pimpinan Padepokan Al-Busthomi, menyatakan bahwa pihaknya telah beberapa kali didatangi timses yang mengaku stres. Tindakan penanganan dilakukan dengan memberikan nasihat agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
"Saya kasih nasihat dulu. Nanti saya mandikan. Ini Ada doa-doa khusus. Ada yang menginap ada yang rawat jalan," kata Kang Ujang.
Di samping itu, Kang Ujang akan mencoba beberapa metode lain, seperti terapi mandi malam menjelang subuh dan mengajak timses untuk beribadah. Sampai saat ini, Kang Ujang mengakui bahwa ia belum berhasil menyembuhkan timses yang mengalami depresi berat.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait