Dalam simulasi ini, masyarakat dihadapkan pada situasi darurat gempa bumi dan tsunami. Mereka merasakan gempa bumi dan mendapat peringatan dari pemerintah tentang potensi tsunami. Meskipun terlihat panik, masyarakat tetap dapat melakukan evakuasi yang telah diarahkan. Mereka dengan cepat meninggalkan rumah menuju ruang terbuka dan bergerak ke arah area yang lebih aman, menjauh dari pantai dan mencari tempat yang lebih tinggi serta aman.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Bayu Prahara memberikan apresiasi kepada masyarakat yang berpartisipasi dalam simulasi ini. "Bencana bisa terjadi kapan saja, dan kita harus siap. Simulasi ini merupakan bagian dari persiapan masyarakat dalam menghadapi bencana," kata Bayu Prahara.
Pelaksanaan kegiatan simulasi ini, yang memberikan edukasi, adalah hasil sinergi antara SBI dengan masyarakat sekitar, pemerintah daerah, Palang Merah Indonesia, dan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Banjarnegara.
Sebagai bagian dari simulasi dan untuk mempermudah evakuasi masyarakat, SBI juga telah memasang rambu evakuasi di berbagai lokasi yang mudah terlihat oleh masyarakat.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait