Selanjutnya, setelah selesai qishas, mereka dijadikan debu.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يقضي الله بين خلقه الجن والإنس والبهائم، وإنه ليقيد يومئذ الجماء من القرناء حتى إذا لم يبق تبعة عند واحدة لأخرى قال الله: كونوا ترابا، فعند ذلك يقول الكافر: (يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا)
Allah akan menegakkan qishas antar-semua makhluknya, jin, manusia, dan binatang. Pada hari itu, akan diqishas dari kambing yang tidak memiliki tanduk untuk membalas kambing bertanduk. Hingga setelah tidak tersisa lagi kedzaliman apapun yang belum terbalaskan, Allah berfirman kepada binatang, “Jadilah tanah.” di saat itulah, orang kafir mengatakan, “Andai aku menjadi tanah.” (HR. Ibnu Jarir dalam tafsirnya, 24/180 dan dishahihkan al-Albani).
Hadis ini menegaskan bahwa Allah menghidupkan/membangkitkan binatang, meskipun mereka tidak diberi imbalan dalam bentuk pahala atau hukuman karena mereka tidak memiliki akal. Namun, mereka akan diadili dan kemudian diubah menjadi tanah.
Karena itu, kami tidak menyatakan bahwa semua binatang yang hidup di dunia ini, termasuk binatang ternak, akan masuk surga.
Itulah alasan kenapa kucing tidak masuk surga, semoga penjelasan ini dapat menjawab. Semoga bermanfaat.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait