Puhua Gelar Kompetisi Jembatan Bahasa dan Budaya Mandarin Chinese Bridge se-Jateng

Elde Joyosemito
Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan menyelenggarakan  Kompetisi Bahasa dan Budaya Mandarin Chinese Bridge (Han Yu Qiao) 2024. (Foto: Istimewa)

Lalu Setiap peserta seluruh jenjang diminta pidato selama 90 detik dengan tema “Chinese: Joy & Fun” untuk SD, “Fly high with Chinese” untuk SMP/SMA, serta “One World, One Family” untuk tingkat universitas. Tahap selanjutnya adalah improptu bagi jenjang SMP/SMA dan Universitas. Yaitu setiap peserta diberikan pertanyaan secara acak dengan kesempatan menjawab dalam 60 detik saja.

Di penghujung kompetisi setiap peserta diminta menunjukkan Bakat Budaya Tiongkok dalam 90 detik melalui berbagai pertunjukan mulai dari menyanyi, seni beladiri wushu, membuat hiasan kertas Jianzhi, kaligrafi mandarin Shu fa, wayang Tiongkok, dubbing, story telling, memainkan alat musik Tiongkok, pertunjukan seni budaya minum teh Tiongkok dan masih banyak lagi.

Kriteria penilaian tak bisa dibilang ringan. Mulai dari cara penyampaian, teknik pelafalan teknik menjawab, kecepatan merespon, isi dan kualitas jawaban, ekspresi, hingga kelancaran berbicara menjadi titik penting juri memberi angka. 

Sedangkan dalam kompetisi seni budaya, mereka akan dinilai berdasarkan keterampilan dalam penampilan, kreativitas, kualitas tampilan serta unsur budaya Tionghoa serta ketepatan waktu pertunjukan.

Peserta datang dari sekolah dan universitas di Purwokerto sendiri sebagai tuan rumah, juga ada dari sekolah dan universitas yang tersebar di Semarang, Surakarta, Solo, Cilacap, Salatiga, hingga Magelang. 

Menjaga netralitas dan syarat lomba agar terpenuhi maka ada 3 juri native didatangkan dari Yogyakarta yang tak masuk dalam wilayah lomba. Mereka adalah Laoshi senior asal Tiongkok di wilayah DIY, yaitu Mr. Li Jianwei, Ms. Zhang Binyan, dan Mr, Zong Yongpeng. 

Ketiga juri juga tak akan mengetahui latar belakang asal dan kompetensi sertifikasi kemahiran mandarin (YCT atau HSK) setiap peserta karena tidak diperbolehkan menggunakan lambang dan seragam sekolah atau kampus. 

Setiap pemenang yang menempati juara 1,2, dan 3 per level akan ditentukan masing-masing 1 orang dan juara satu berkesempatan mewakili Indonesia untuk terbang ke Tiongkok selama dua minggu mengikuti liga Chinese Bridge antar negara.

Juara satu di tingkat SD serta SMP-SMA dimenangkan oleh Marchella Assyarifah Liulee Lugito dan Leecia Jovanna Boedijanto Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan Purwokerto. Sedangkan tingkat universitas dimenangkan oleh Selly Virgo Sari Tan mahasiswi semester 2 jurusan Pendidikan Mandarin Universitas Negeri Semarang. 
 

Editor : EldeJoyosemito

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network