Rosani, cucu dari pendiri toko, sebelumnya adalah dosen di Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Bersama suaminya, mereka meneruskan pengelolaan toko sejak tahun 2004 dan terus melestarikan resep warisan keluarga.
Menariknya, Toko Roti GO telah mendapatkan sertifikat halal untuk produknya, sehingga konsumen tidak perlu ragu lagi menikmati kelezatan roti legendaris ini.
"Saya terharu dengan para pembeli yang datang. Saya senang dan sangat berterima kasih karena banyak yang masih ingat dengan toko saya, bahkan sampai turun temurun. Tentu saja ini kepuasan buat kami,"kata Pararto.
Mereka berkomitmen untuk terus membuat pesanan roti sesuai standar khas Roti GO, tanpa bahan pengawet, penggunaan pewarna alami. "emasaknya dengan cara tradisional yakni tungku dan kayu bakar, itu rahasia kami selama ini, dan akan terus kami pertahankan,"tambahnya.
Bagi siapa pun yang berkunjung ke Purwokerto, rasanya tak lengkap tanpa mampir ke Toko Roti GO.
Meski menempati bangunan yang sederhana dan klasik, keistimewaan toko ini terletak pada usianya yang sudah berabad-abad, serta komitmen mereka untuk terus mempertahankan tradisi pembuatan roti secara alami.
Toko Roti GO bukan hanya sekadar toko roti, tetapi sebuah warisan budaya kuliner yang terus hidup di tengah modernitas. Dengan resep tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi, Roti GO tetap menjadi pilihan favorit masyarakat Purwokerto dan sekitarnya, serta menjadi bagian penting dari sejarah kota tersebut.
"Sejak awal saya tahu Roti GO, pasti saya belinya di sini. Meski sekarang banyak toko roti, tetapi Roti GO tetap yang utama,"kata Saryem, 65, warga Ajibarang, Banyumas.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
