Intel Rusia Nikolay Petrov Jago Bahasa Jawa Urusi Proyek 005 Surabaya, Begini Kisahnya

Riezky Maulana
Intel Rusia Nikolay Petrov lahir dan besar di Uni Soviet namun mahir berbahasa Jawa. (Foto: SINDOnews/Ist)

Namun ada pula di pusat kebudayaan, kantor kerja sama ekonomi, Aeroflot (perwakilan perusahaan penerbangan), hingga Moroflot, perusahaan pelayaran. Dari semua itu, yang diyakini terlibat spionase sekitar 60 orang. 

“Dari jumlah itu, anggota KGB (dinas intelijen sipil Soviet) melebihi jumlah GRU (direktorat intelijen utama/badan intelijen militer Rusia) dengan rasio dua berbanding satu,” tuturnya. 

 Lebih rumit lagi, para mata-mata Soviet itu sudah mempersiapkan diri dalam tugasnya. Banyak di antara mereka yang telah belajar Bahasa Indonesia bertahun-tahun, bahkan telah berulang kali tugas di Indonesia.

Kedatangan Nikolay Petrov Satsus Intel menjuluki para intel Soviet itu sebagai Gatot, sebuah nama umum di Jawa. Operasi untuk mengawasi mata-mata negara komunis itu pun gencar dilakukan. Kendati beberapa pejabat intel Soviet dianggap kurang profesional, kata Ken, namun mereka harus diakui sebagai lawan tangguh. 

Yang paling dianggap berbahaya yakni Oleg Brykin. Sekretaris Kedua Kedubes berbadan gempal itu selama hampir satu dekade mempelajari Bahasa Inggris. Pada 1970, Satsus Intel mencurigai dia berhasil merekrut dua orang Kedutaan Inggris di Indonesia, yakni seorang konselor dan sekretaris. 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network