Puasa Ramadhan Tidak Sholat, Apakah Sah? Ini Penjelasan Ulama

Vitrianda Hilba Siregar/ Arbi Anugrah
Puasa Tanpa Sholat, Apakah Sah? Ini Penjelasan Ulama

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Bulan Ramadhan adalah momen istimewa bagi umat Islam, di mana ibadah puasa menjadi kewajiban bagi mereka yang telah memenuhi syarat. Namun, bagaimana jika seseorang menjalankan puasa Ramadhan tetapi tidak menunaikan sholat wajib lima waktu?

Di tengah masyarakat, masih ada anggapan bahwa puasa dan sholat adalah dua ibadah yang terpisah, sehingga jika seseorang tidak sholat, puasanya tetap sah. Padahal, pemahaman seperti ini keliru.

Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menegaskan bahwa meninggalkan sholat bisa berdampak pada sah atau tidaknya puasa seseorang. Bahkan, para ulama menyatakan bahwa puasa seseorang bisa tidak diterima jika ia mengabaikan sholat, seperti fatwa ulama berikut ini:

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah yang pernah ditanya mengenai: Apa hukum seseorang yang berpuasa namun meninggalkan sholat?

Beliau rahimahullah kemudian menjawab bahwa puasa orang yang tidak sholat tidak akan diterima karena meninggalkan sholat termasuk bentuk kekafiran dan kemurtadan. 

“Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan sholat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan sholat adalah kafir dan murtad".

Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta’ala, sesuai dalam QS. At-Taubah ayat 11:

فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

”Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At Taubah 11) 

Dikutip dari laman Rumasyo, disebutkan alasan lain adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim: 

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ

“Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan sholat.” (HR. Muslim no. 82)

Hadis lain yang memperkuat hal ini adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: 

الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat. Barangsiapa meninggalkannya, maka ia telah kafir.” (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Shahih menurut Syaikh Al-Albani).

Dari berbagai dalil di atas, jelas bahwa meninggalkan sholat bukanlah perkara sepele. Ibadah puasa dan sholat merupakan kewajiban yang harus dijalankan secara bersamaan. Seorang Muslim yang benar-benar ingin mendapatkan keberkahan Ramadhan hendaknya tidak hanya menjalankan puasa, tetapi juga menegakkan sholat lima waktu sebagai tiang agama.

Wallahu a’lam bishawab

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network