Suaranya untuk Gaza dan Keadilan Global
Paus Fransiskus wafat tak lama setelah menyampaikan seruan gencatan senjata di Gaza dalam pesan Paskah terakhirnya.
Dalam pidatonya yang dibacakan oleh ajudan, Paus menyuarakan kepedulian mendalam atas penderitaan rakyat Palestina dan menyerukan penghentian kekerasan serta pembebasan sandera.
Ia dikenal vokal dalam mengecam perang di Gaza. Bahkan dalam bukunya Hope Never Disappoints, ia menyatakan bahwa tindakan militer Israel berpotensi masuk kategori genosida, menurut beberapa ahli hukum internasional.
Komentarnya yang tegas terhadap serangan Israel di sekolah dan rumah sakit membuat pemerintah Israel memanggil duta besar Vatikan pada Desember tahun lalu. Paus menyebut tindakan tersebut sebagai "kekejaman", bukan peperangan.
Meski dalam kondisi sakit, Paus Fransiskus tetap menyampaikan dukungan harian kepada satu-satunya paroki Katolik di Gaza, bahkan saat masih dirawat di rumah sakit.
Warisan Seorang Paus
Dilantik pada 2013, Paus ke-266 ini dikenal karena pendekatannya yang penuh kerendahan hati, perhatian terhadap kaum tertindas, serta dorongan reformasi dalam tubuh Gereja. Ia membawa suara-suara minoritas ke panggung dunia dan menyerukan tanggung jawab moral terhadap lingkungan dan sesama manusia.
Kini, dunia kehilangan seorang pemimpin spiritual yang selama lebih dari satu dekade menjadi suara nurani global. Paus Fransiskus telah berpulang, namun semangat, pesan, dan teladannya akan terus hidup dalam ingatan umat manusia.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait