VATIKAN, iNewsPurwokerto.id – Suasana duka menyelimuti umat Katolik sedunia setelah kabar wafatnya Paus Fransiskus diumumkan pada Senin (21/4/2025), sehari setelah perayaan Minggu Paskah. Lonceng gereja berdentang serentak, mengiringi kepergian pemimpin umat Katolik sedunia yang wafat dalam usia 88 tahun.
Ribuan umat tampak memadati Lapangan Santo Petrus di Vatikan untuk memberikan penghormatan terakhir. Paus Fransiskus, yang dikenal sebagai paus pertama dari Amerika Latin dalam sejarah Gereja Katolik Roma, sebelumnya sempat menjalani perawatan selama lima pekan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, akibat pneumonia ganda.
Penampilan publik terakhirnya terjadi pada Minggu Paskah, saat beliau muncul di atas mobil paus terbuka untuk menyapa umat, sebelum menyampaikan berkat melalui ajudan.
Kabar duka ini langsung memicu respons global. Pemimpin dunia dan tokoh agama menyampaikan belasungkawa dan penghargaan atas warisan spiritual dan sosial yang ditinggalkan Paus Fransiskus.
Penghormatan dari Para Pemimpin Dunia
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menyebut Paus sebagai "seorang pria agung dan gembala sejati" yang telah menjadi sahabat dan penuntun di masa-masa sulit. Sementara itu, Federasi Sepak Bola Italia menunda semua pertandingan yang dijadwalkan hari itu.
Dari tanah kelahirannya, pemerintah Argentina menyampaikan duka mendalam atas wafatnya pemimpin religius pertama asal Argentina. Presiden Javier Milei, yang sempat berselisih pandangan dengan Paus, tetap memberikan pujian atas komitmen Paus dalam dialog lintas agama dan kesederhanaan di lingkungan Vatikan.
Ucapan duka juga datang dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang menyebut hidup Paus Fransiskus sebagai teladan perjuangan untuk keadilan dan perdamaian global.
Di Amerika Serikat, Wakil Presiden JD Vance mengenang pertemuan terakhirnya dengan Paus sehari sebelum wafat, dan menyampaikan simpati bagi umat Kristiani di seluruh dunia.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa sambil menyoroti kontribusi Paus dalam mempererat hubungan antara Gereja Katolik dan Ortodoks Rusia. Senada, Patriarkat Moskow menyebut Paus sebagai tokoh penting dalam dialog lintas denominasi.
Duka Menggema dari Berbagai Benua
Perdana Menteri India Narendra Modi menyebut Paus Fransiskus sebagai mercusuar kasih dan kerendahan hati yang akan selalu dikenang.
Dari Prancis, Presiden Emmanuel Macron mengapresiasi kepedulian Paus terhadap kelompok rentan di tengah masa-masa kekerasan global.
Di Filipina, Presiden Ferdinand Marcos Jr. menyebutnya sebagai "Paus terbaik sepanjang hidup saya", memuji kepedulian beliau terhadap kaum miskin. Kardinal Pablo Virgilio David menyerukan doa dan lonceng gereja sebagai penghormatan.
Presiden Polandia Andrzej Duda menyebut Paus sebagai "rasul belas kasih", sementara Spanyol mengumumkan tiga hari berkabung nasional.
Pemerintah Australia menyatakan Paus sebagai sosok ayah penyayang bagi umat Katolik.
Di Ethiopia, PM Abiy Ahmed menilai kepergian Paus sebagai kehilangan bagi seluruh umat manusia.
Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menyatakan masa berkabung nasional selama sepekan dan akan menggelar misa penghormatan.
Dari Timur Tengah, Gereja Ortodoks Koptik Mesir dan pemerintah Iran juga menyampaikan penghormatan mendalam.
Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, turut menyampaikan doa dan pesan belasungkawa, menyebut kehidupan Paus sebagai contoh nyata pengabdian tanpa pamrih.
Raja Charles III dan PM Inggris Keir Starmer memuji dedikasi Paus terhadap perdamaian dan kemanusiaan.
Suaranya untuk Gaza dan Keadilan Global
Paus Fransiskus wafat tak lama setelah menyampaikan seruan gencatan senjata di Gaza dalam pesan Paskah terakhirnya.
Dalam pidatonya yang dibacakan oleh ajudan, Paus menyuarakan kepedulian mendalam atas penderitaan rakyat Palestina dan menyerukan penghentian kekerasan serta pembebasan sandera.
Ia dikenal vokal dalam mengecam perang di Gaza. Bahkan dalam bukunya Hope Never Disappoints, ia menyatakan bahwa tindakan militer Israel berpotensi masuk kategori genosida, menurut beberapa ahli hukum internasional.
Komentarnya yang tegas terhadap serangan Israel di sekolah dan rumah sakit membuat pemerintah Israel memanggil duta besar Vatikan pada Desember tahun lalu. Paus menyebut tindakan tersebut sebagai "kekejaman", bukan peperangan.
Meski dalam kondisi sakit, Paus Fransiskus tetap menyampaikan dukungan harian kepada satu-satunya paroki Katolik di Gaza, bahkan saat masih dirawat di rumah sakit.
Warisan Seorang Paus
Dilantik pada 2013, Paus ke-266 ini dikenal karena pendekatannya yang penuh kerendahan hati, perhatian terhadap kaum tertindas, serta dorongan reformasi dalam tubuh Gereja. Ia membawa suara-suara minoritas ke panggung dunia dan menyerukan tanggung jawab moral terhadap lingkungan dan sesama manusia.
Kini, dunia kehilangan seorang pemimpin spiritual yang selama lebih dari satu dekade menjadi suara nurani global. Paus Fransiskus telah berpulang, namun semangat, pesan, dan teladannya akan terus hidup dalam ingatan umat manusia.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait