PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id — Aliansi Relawan untuk Penyelamatan Alam (ARuPA) resmi meluncurkan Program Solusi Pengelolaan Lanskap Darat dan Laut Terpadu Indonesia (SOLUSI) yang akan digelar di tiga kabupaten di Jawa Tengah yakni Banyumas, Kebumen, dan Cilacap.
Program ini merupakan bagian dari konsorsium nasional yang melibatkan lembaga-lembaga besar seperti GIZ, ICRAF, Yayasan Kehati, dan SNV.
Direktur Eksekutif ARuPA Edi Suprapto menjelaskan, program SOLUSI dirancang untuk berjalan selama tiga tahun, dengan fokus pada rehabilitasi lahan, pengelolaan sampah, dan pengembangan ekonomi berbasis lingkungan.
“Khusus untuk Jawa Tengah, program ini akan menyasar Desa Ayah di Kebumen, Desa Tunjung di Jatilawang Banyumas, serta Desa Tambaknegara di Rawalo Banyumas. Untuk Cilacap, kami masih dalam tahap pemilihan lokasi yang sesuai, karena harus berada dalam wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu,” terang Edi saat kickoff meeting di Purwokerto, Rabu (7/5/2025).
Pengembangan ekonomi yang dimaksud, lanjut Edi, mencakup sektor wisata, pengolahan hasil mangrove, hingga pemanfaatan sampah dan lahan rehabilitasi untuk kegiatan produktif lainnya.
Dengan pendekatan berbasis komunitas, program ini diharapkan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Sementara Kepala Desa Tunjung, Sartim, menyambut antusias terpilihnya desanya sebagai salah satu lokasi pelaksanaan program.
“Warga kami akan mendapatkan pelatihan pembuatan pupuk organik, pengolahan sampah, dan pengembangan ekonomi tanpa dibebani anggaran. Bahkan, kami berharap program ini bisa mengembangkan agrowisata lokal dengan menanam buah-buahan di sekitar hutan Perhutani yang dikelola Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH),” ungkap Sartim.
Pihak desa, tambahnya, siap memberikan dukungan penuh, termasuk perbaikan akses jalan menuju lokasi agrowisata.
Dukungan penuh juga datang dari Pemprov Jateng. Plt. Kabid Infrastruktur Prasarana Wilayah Bappeda Jateng, Lambang Antono, menilai program SOLUSI sebagai bentuk kolaborasi pentaheliks yang melibatkan pemerintah, akademisi, kelompok masyarakat, media, dan sektor usaha.
“Program ini menjadi fondasi penting untuk mendukung berbagai rencana pembangunan yang sudah kami susun. Pemerintah provinsi sangat mendukung, dan ini sudah kami masukkan dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah,” tegas Lambang.
Lambang menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam pelaksanaan program. Menurutnya, pemahaman masyarakat terhadap tujuan dan langkah-langkah program akan menentukan keberhasilan kegiatan bersama ini.
“Masyarakat harus benar-benar paham apa yang harus mereka siapkan dan lakukan. Kolaborasi ini bukan hanya soal kegiatan satu arah, tapi kerja bersama untuk mencapai tujuan bersama,” tandasnya.
Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga mitra, Program SOLUSI diharapkan menjadi contoh pengelolaan lanskap darat dan laut terpadu yang tidak hanya memperbaiki kondisi lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat lokal.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait