Waspadai Risiko Makanan yang Disemutin, Baiknya Dikonsumsi atau Tidak?

Rani Hardjanti/Arbi Anugrah
Waspadai Risiko Makanan yang Disemutin, Baiknya Dikonsumsi atau Tidak? Foto: Dok iNews.id

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Kehadiran semut di rumah sering dianggap remeh. Namun, tahukah Anda bahwa makanan yang disemutin sebaiknya tidak dikonsumsi?

Meski terkesan sepele, makanan yang sudah dijilat atau dirayapi semut dapat menjadi sumber penyakit jika dikonsumsi kembali.

Fenomena ini kerap terjadi di dapur rumah tangga. Tak jarang, semut merayapi makanan atau bahkan masuk ke dalam stoples susu, mencari celah sekecil apa pun. 

Bagi sebagian orang, membuang makanan yang sudah dihinggapi semut terasa sayang dan dianggap pemborosan, sehingga banyak yang memilih untuk tetap menyantapnya.

Namun, menurut dr. Nadhira Afifa, MPHP, dari komunitas parenting Tentang Anak seperti dikutip dari Okezone Minggu (8/6/2025), kebiasaan ini bisa membahayakan, terutama bagi anak-anak. “Makanan yang telah disemutin sebaiknya tidak dikonsumsi kembali karena berpotensi membawa penyakit,” jelasnya.

Dalam sebuah studi ilmiah yang dikutip oleh komunitas tersebut, ditemukan fakta mengejutkan, semut dapat membawa berbagai mikroorganisme berbahaya yang mengancam kesehatan manusia. Berikut ini adalah jenis mikroba yang ditemukan pada semut:

- Jamur: Terdeteksi pada 100% sampel semut yang diteliti
- Coliform: 52%
- Escherichia coli (E. coli): 18%
- Salmonella: 8%

Kontaminasi bakteri ini dapat memicu gangguan kesehatan serius, seperti:

- Diare
- Mual dan muntah
- Infeksi di rongga mulut
- Sensasi menyengat pada lidah atau mulut

Melihat potensi bahayanya, makanan yang disemutin sebaiknya tidak dikonsumsi, terutama oleh anak-anak yang lebih rentan terhadap infeksi.

Itulah mengapa makanan yang sudah dijilat atau dirayapi semut sebaiknya tidak dikonsumsi lagi.

Menjaga kebersihan rumah dan kebersihan makanan adalah langkah penting untuk menghindari risiko yang ditimbulkan semut. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan di rumah:

- Simpan makanan di wadah tertutup rapat agar semut tidak mudah mengaksesnya.
- Segera cuci alat makan setelah digunakan untuk menghindari sisa makanan yang menarik semut.
- Bersihkan remah makanan setiap hari, termasuk area tersembunyi seperti kolong meja, belakang kompor, bawah sofa, dan area tempat sampah.
- Tutup celah atau retakan kecil di dinding atau lantai yang bisa menjadi jalur masuk semut.
- Gunakan bahan alami pengusir semut seperti cuka putih, bubuk kopi, lemon, lada, atau minyak esensial tea tree.

Dengan langkah-langkah ini, Moms bisa mencegah semut masuk rumah dan menjaga kesehatan keluarga, khususnya si Kecil.

Meski berukuran kecil, semut bukan sekadar gangguan rumah tangga. Mereka bisa menjadi vektor penyebar penyakit, terutama jika sampai berkontak langsung dengan makanan. Menjaga kebersihan rumah dan berhati-hati terhadap risiko makanan yang disemutin adalah bentuk perhatian pada kesehatan seluruh anggota keluarga.

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network