Banyumas Peroleh Hibah USD 150 Ribu dari Lembaga PBB UNCDF untuk Perkuat Penanganan Sampah

Elde Joyosemito
Atas keberhasilannya dalam menangani persoalan sampah secara berkelanjutan, Banyumas memperoleh hibah senilai USD 150 ribu dari United Nations Capital Development Fund (UNCDF), sebuah lembaga keuangan pembangunan di bawah PBB. (Foto: iNewsPurwokerto)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Konsistensi pengelolan sampah oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas mendapat perhatian khusus dari lembaga PBB. Atas keberhasilannya dalam menangani persoalan sampah secara berkelanjutan, Banyumas memperoleh hibah senilai USD 150 ribu dari United Nations Capital Development Fund (UNCDF), sebuah lembaga keuangan pembangunan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dana tersebut disalurkan melalui program Smart Green ASEAN Cities dan tidak diberikan langsung kepada pemerintah daerah, melainkan melalui dua mitra pelaksana, yakni PT Banyumas Investama Jaya (BIJ) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta lembaga pendamping Greenprosa. Skema penyaluran ini dilakukan sesuai dengan ketentuan dan regulasi hibah internasional yang berlaku di Indonesia.

“Grant ini bukan diberikan langsung ke Pemkab, tapi disalurkan melalui mitra, yaitu PT BIJ dan Greenprosa. Sepanjang sesuai aturan, kami menyambut baik semua bentuk dukungan untuk penanganan sampah. Komitmen kami jelas: setiap bantuan akan diterima dan dikelola secara bertanggung jawab,” ujar Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono saat menerima kunjungan perwakilan UNCDF, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), Rabu (11/6/2025).

Dari total dana hibah tersebut, PT BIJ akan mengelola sekitar USD 120 ribu secara bertahap hingga akhir 2025. Direktur BIJ, Andharu Haryo Nugroho menjelaskan, dana ini akan difokuskan untuk meningkatkan kapasitas produksi Refuse Derived Fuel (RDF), yakni teknologi pemrosesan sampah menjadi bahan bakar alternatif.

“Saat ini produksi RDF kami telah mencapai 56 ton per hari, melonjak tajam dari sebelumnya hanya 8 ton per hari. Bantuan hibah ini akan sangat membantu kami dalam meningkatkan kapasitas dan efisiensi, sekaligus menyerap lebih banyak sampah yang diolah secara berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, sekitar USD 30 ribu dari dana hibah dialokasikan untuk Greenprosa yang berperan sebagai pendamping dan mitra pemberdayaan kelompok masyarakat dalam pengelolaan sampah. Dana ini akan digunakan untuk mendampingi Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) agar lebih profesional dan mandiri.

“Kami juga bertindak sebagai offtaker dari KSM. Salah satu yang kami dampingi adalah KSM Brayan di Desa Tanjung, yang sudah mulai melakukan edukasi pemilahan sampah kepada masyarakat. Kami ingin mereka naik kelas agar ke depan bisa mengakses hibah langsung secara mandiri,” kata CEO Greenprosa, Arky Gilang.

Editor : EldeJoyosemito

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network