Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa Program ADEM sudah berjalan sejak 2013 dengan tiga kategori utama, yaitu ADEM wilayah Papua, ADEM daerah 3T, dan ADEM Repatriasi untuk anak-anak pekerja migran Indonesia.
Untuk ADEM Repatriasi, terdapat 550 lulusan dari Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) dan Community Learning Center (CLC) yang tersebar di 12 provinsi. Sementara itu, siswa dari wilayah 3T akan melanjutkan pendidikan di ibu kota daerah masing-masing, dan siswa dari Papua akan bersekolah di berbagai SMA/SMK di Jawa dan Bali.
Suharti juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh Dinas Pendidikan Provinsi, sekolah penerima, dan orang tua siswa atas dukungan terhadap program ADEM.
“Tanpa adanya kerja sama dan koordinasi yang erat, pelaksanaan program ADEM ini tidak akan berjalan secara optimal sebagaimana yang kita harapkan,” ungkapnya.
Melalui program ADEM, Kemendikdasmen kembali menegaskan komitmennya untuk menyediakan pendidikan yang inklusif, adil, dan merata bagi seluruh anak bangsa. Keikutsertaan anak-anak dari beragam latar belakang sosial, geografis, dan ekonomi membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat, setiap anak Indonesia memiliki kesempatan untuk maju, berkembang, dan turut membangun masa depan negeri.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait
