PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Perum Bulog Kantor Cabang Banyumas memastikan pasokan beras dan minyak goreng di wilayah Banyumas dalam kondisi mencukupi dan harga tetap terkendali menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pemimpin Cabang Perum Bulog Banyumas, Prawoko Setyo Aji, menyampaikan bahwa stok beras yang dikelola Bulog cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode akhir tahun. Selain pasokan yang aman, harga beras juga terpantau stabil berdasarkan hasil pemantauan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Bupati Banyumas.
“Dari hasil pantauan bersama TPID dan Bupati Banyumas, stok beras khususnya dalam kondisi aman dan harga relatif stabil. Masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan maupun potensi kenaikan harga beras selama Natal dan Tahun Baru,” ujar Prawoko pada Rabu (24/12/2025).
Ia mengungkapkan, saat ini stok beras di Bulog Kancab Banyumas mencapai sekitar 60 ribu ton, sementara persediaan minyak goreng premium tercatat sebanyak 33 ton.
Selain menjaga stok, Bulog Banyumas juga telah menuntaskan penyaluran program Bantuan Pangan Beras untuk alokasi Oktober dan November. Program tersebut menjangkau sebanyak 214.642 Penerima Bantuan Pangan (PBP).
Setiap PBP menerima bantuan total 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng Minyakita, yang disalurkan dalam dua tahap. Pada setiap tahap, penerima memperoleh 10 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng.
Di samping itu, Bulog turut menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga eceran tertinggi Rp12.500 per kilogram. Masyarakat dapat membeli beras SPHP dengan ketentuan maksimal dua kemasan per orang, masing-masing seberat 5 kilogram.
“Beras SPHP saat ini tersedia di Pasar Wage dan Pasar Manis, sesuai hasil pemantauan bersama Bupati dan TPID. Masyarakat juga dapat memperolehnya melalui Rumah Pangan Kita (RPK), Polsek, maupun Koramil terdekat,” jelasnya.
Prawoko menegaskan, Bulog bersama TNI, Polri, serta TPID Kabupaten Banyumas berkomitmen menjaga kelancaran pasokan dan stabilitas harga beras selama periode Nataru. Langkah ini dilakukan guna memastikan masyarakat dapat menjalankan ibadah dan menyambut pergantian tahun dengan aman dan nyaman.
“Kami menjamin ketersediaan dan stabilitas harga beras selama Natal dan Tahun Baru. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan dapat beraktivitas dengan nyaman,” pungkasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
