Selain itu, selama berpuasa perut tidak terisi makanan dan minuman selama 13 jam, sehingga tubuh akan merasa kaget atau mengalami kontraksi ketika langsung menerima minuman es maupun air dingin. Ini membuat perut mudah penuh dan cenderung terkena gangguan perut kembung serta mules, terutama bagi penderita maag.
"Udah lama ditinggalkan makanan, tidak ada minum yang terjun ke pencernaan, tiba-tiba suhunya dingin. Jadi, tubuh kita kaget," ujar dr. Saddam Ismail.
Melansir SehatQ, dr. Karlina Lestari juga menyebutkan, minum es saat berbuka puasa bisa memicu terjadinya radang tenggorokan. Minuman es yang dimaksud bukan hanya air dingin, tetapi dicampur dengan berbagai macam bahan dan pemanis, seperti sirup, kental manis, serta pewarna maupun perasa buatan lainnya.
Pasalnya, minum es yang banyak mengandung pemanis saat berbuka dapat memicu terjadinya penumpukkan lendir di tenggorokan, apalagi bila dilakukan setiap hari. Hal ini bisa membuat Anda batuk dan terkena radang tenggorokan. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk berbuka puasa dengan minum es.
Sebaiknya, minumlah air putih dengan suhu ruang saat berbuka puasa. Pasalnya, air putih bisa membantu melepas dahaga dan memenuhi kebutuhan cairan yang tidak bisa dicapai selama puasa. Meski begitu, Anda tidak disarankan untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak air dalam sekali minum. Anda bisa memenuhinya dengan minum perlahan-lahan sepanjang malam setelah berbuka puasa.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait