“Karena dengan memanfaatkan benih berkualitas akan mendapatkan produksi yang tinggi, resisten terhadap hama dan penyakit serta tahan genangan,”jelas dia.
Dengan demikian, maka secacar simultan bakal mendongkrak produksi yang dihasilkan baik itu padi, jagung maupun kedelai.
“Bahkan, dengan adanya bimtek ini, kami berharap supaya petani akan dapat memproduksi benih secara mandiri. Ini adalah tujuan jangka panjangnya,”katanya.
Benih yang berkualitas dapat dilihat dari kadar airnya, kadar kotoran maupun daya kecambahnya.
“Dari segi produksi, khususnya padi, sangat signifikan perbedaannya. Produksi setiap hektarnya ada selisih antara 1-2 ton. Kalau hasil benih yang berkualitas, maka jumlah panen dapat mendapai 7-8 ton per ha. Jika benih biasa rata-rata 6 ton per hat,”tambahnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait