Akhirnya berdasarkan saran seorang ustaz, Julia dimasukkan ke dalam sebuah pondok pesantren. Kala itu dia masih kelas 4 SD.
"Mamah saya bingung mau taruh anaknya di mana, karena enggak pandai juga ilmu agama. Akhirnya berdasarkan saran seorang ustaz, dibilang 'udah masukin pesantren aja, Bismillah'. Saat itu, saya langsung disuruh masuk pesantren pas kelas 4 SD," ungkap Julia.
Julia Prastini sempat menolak. Namun demi menyenangkan hati ibundanya sebagai bentuk bakti, dia akhirnya menurut.
Singkat cerita, wanita yang akrab disapa Jule itu malah keterusan di pesantren karena sang ibunda selalu mampu membujuknya. Dari pesantren itulah Julia mendapatkan kemampuannya untuk menghafal Al-Qur'an.
Lalu, ketika satu pertanyaan dilemparkan kepada Julia mengenai pandangannya terhadap Islam saat dia masih belum menjadi seorang mualaf. Secara mengejutkan, Julia memberikan pengakuan bahwa dia tidak suka mendengar adzan.
"Dulu saya tuh enggak suka dengan adzan, menurut saya ngapain sih orang mau ibadah aja diteriak-teriakin. Iya dulu saya kayak gitu," ucapnya jujur.
Dia lantas membandingkan dengan agamanya terdahulu yakni Kristen yang tidak ada tradisi demikian. Jadi Julia menganggap bahwa hal itu mengganggu masyarakat.
"Agama (lama) saya aja enggak pernah ada yang koar-koar ke gereja kok. Dulu saya enggak suka (adzan), itu kayak mengganggu masyarakat gitu kan dan ya dulu sih saya mikirnya kayak gitu," jelasnya.
Editor : Arbi Anugrah