get app
inews
Aa Read Next : Mayangsari Tiba-tiba Ngomong Politik, Ada Apa?

Kisah Agus Mengais Rezeki dari Memungut Asa Sisa Aktivitas Kota Purwokerto

Rabu, 22 Juni 2022 | 19:30 WIB
header img
Agus Supriyadi (50), pria asal Kabupaten Purbalingga ini jauh-jauh datang ke Purwokerto hanya untuk menyambung hidupnya dengan memungut asa aktivitas kota. (Foto: Agustinus Yoga Primantoro)

PURWOKERTO, iNews.id - Saat itu, kira-kira matahari hampir berada di atas kepala. Terlihat seorang pria berambut putih tengah beristirahat di bawah rindangnya pohon beringin yang berdiri di sudut alun-alun Kota Purwokerto. Tampak juga sebuah karung goni yang baru seperempat isi berada di sampingnya.

Pria paruh baya itu bernama Agus Supriyadi (50). Pria asal Kabupaten Purbalingga ini jauh-jauh datang ke Purwokerto hanya untuk menyambung hidupnya dengan memungut asa yang berasal dari sisa-sisa akifitas perkotaan.

“Mergane nang kana rongsokan angel goletane, teng mriki akeh, Mas (Karena di Purbalingga sulit mencari barang rongsok, sedangkan di sini banyak, Mas),” ujarnya pada iNewsPurwokerto.id pada Rabu (22/6/2022).

Sudah setahun lebih kiranya Agus melakoni peliknya hidup dengan menjadi pemulung. Selama berada di Purwokerto, Agus mengaku biasa tidur di emperan toko. Untuk urusan makan, ia tak begitu ambil pusing. Terkadang ia menerima uluran tangan dari orang-orang baik yang menemuinya.

“Pripun malih, sing penting halal ikih golet pangan. Pokoke mangan seanane, seolihe, sing penting halal (Mau gimana lagi, yang penting mencari makannya halal. Pokoknya makan seadanya, sedapatnya, yang penting halal),” ceritanya sembari tersenyum simpul.

Sebelum menjadi pemulung, Agus merupakan seorang kuli bangunan di Purbalingga. Karena terhantam oleh pandemi, Agus terpaksa memulung demi menyambung hidupnya sekalipun itu harus ia tempuh dengan berjalan kaki sejauh puluhan kilometer.

“Ora mesti lah, angger kira-kira barange akeh ya bali. Wong siki mas, terus terang bae, apa-apa angel (Tidak mesti, kalau kira-kira barangnya sudah cukup banyak ya pulang. Sekarang ini, Mas, terus terang saja, semuanya serba susah),” keluhnya sembari mengusap peluh di keningnya.

Agus sendiri mengaku bahwa ia berangkat dari Purbalingga kira-kira pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIB dan tiba di Purwokerto sekitar pukul 08.00 WIB. Biasanya, sekitar 2-3 hari ia berhasil memenuhi karungnya dengan barang rongsok. Rongsokan yang kurang lebih beratnya sekitar 5-10 kilogram tersebut kemudian ia serahkan pada pengepul yang berada di Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas.

“Lagi murah, Mas, paling-paling seket (Rp 50 ribu) apa patang puluh (Rp 40 ribu),” katanya mengaku penghasilan tersebut cukup untuk dua sampai tiga hari.

“Ya botol-botolan niku. Tapi nggih botol bangsane, botol beling sing inuman niku ya payu, Cuma murah. Mung paling Rp300 nopo pinten niku. Siki nek nggawa 3 nopo 4 abot mbok. Kadang-kadang tak tinggal (Ya botol-botolan itu. Tapi ya jenis botol kaca miras itu ya laku, Cuma murah. Paling hanya Rp 300/botol atau hanya seberapa. Sekarang kalau bawa 3 atau 4 botol kaca sudah berat kan. Jadi, kadang-kadang ditinggal begitu saja),” tambahnya sembari mengipas-kipaskan topinya.

Jauh dari keluarga bukanlah soal baginya. Agus sendiri mengaku sudah putus hubungan dengan anak semata wayangnya sejak lama. Ditambah lagi Agus hanya sebatang kara usai kehilangan istri, ayah, dan ibunya, sehingga kini ia hanya ingin agar kebutuhannya sendiri dapat terpenuhi.

“Putu bae ora olih ngambahi nggone kulo (Cucu saja tidak boleh berkunjung ke tempat saya),” ungkapnya yang tidak tahu menahu mengapa bisa jadi seperti itu.

Di sisi lain, soal bantuan dari pemerintah sendiri sebenarnya Agus sempat menerima bantuan di tahun lalu. Namun, karena entah mengapa sejak saat itu ia tak pernah menerimanya lagi.

“Kulo tergantung RT-ne. Kulo tahun ndisit angsal, tahun niki boten. Pengine ya tampa, tapi kenyataane ya mbuh (Kalau menurut saya itu tergantung ketua RTnya. Tahun lalu saya sempat dapat, tapi tahun ini tidak. Harapannya saya bisa dapat, tapi kenyataanya ya tidak tahu),” pintanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Aryo Arbi

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut