JAKARTA, iNews.id - TNI Angkatan Darat (AD) ternyata mempunyai Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud). Menariknya, detasemen terbentuk ketika tentara Indonesia mendapat rampasan selama perang kemerdekaan.
Pada akhir Desember 1949 dan awal 1950, ada kuda-kuda yang merupakan hasil rampasan selama perang. Itulah yang menjadi cikal bakal kavaleri berkuda tersebut.
Kemudian pada 1957 Pusat Kavaleri Angkatan Darat ini mengadakan pembelian kuda dari Australia sebanyak 178 ekor kuda dan tahun 1967 mendatangkan kembali kuda-kuda dari Pakistan sebanyak 80 ekor.
Satuan kavaleri TNI Angkatan Darat (AD) yang punya andil besar menjaga keamanan NKRI ini bermarkas di bawah kaki gunung Tangkuban Perahu, di ketinggian 2300 mdpl di Parongpong, Bandung Barat, Jawa Barat.
Kuda-kuda terbaik yang terlatih dan terampil milik Denkavlud berada di lahan berukuran seluas sekitar 1.013.540 meter persegi.
Denkavkud merupakan satu-satunya satuan berkuda yang ada di Indonesia dan termasuk bagian dari Satuan Tempur (Satpur) AD di bawah komando Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) dan Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav).
Dengan anggota kurang lebih sebanyak 335 orang yang identik dengan baret hitam, Denkavkud berperan sebagai satuan yang bergerak cepat dalam skala besar, sekaligus berguna untuk penyerang kejut atau pendobrak yang membukakan jalan bagi pasukan infanteri.
Kehebatan Denkavkud dalam menjalankan tugasnya telah dibuktikan di berbagai peristiwa sejak tahun 1963. Di antaranya operasi penumpasan pemberontakan DI/TII, G30S/PKI, lalu di tahun 1965 mendapat tugas dalam rangka pengamanan Dekrit Presiden serta pengamanan Istana Negara.
Satuan ini juga dilibatkan dalam penumpasan gerakan separatis di Timor-Timur. Sejak berdirinya hingga sekarang, Datasemen ini telah beberapa kali berganti nama. Mulai dari Resimen Induk Kavaleri Berkuda (Rinkavkud), Pasukan Induk Kavaleri Berkuda (Pasinkavkud) hingga Sekolah Kavaleri Berkuda (Sekavkud).
Editor : EldeJoyosemito