Fadlul mendaftar Akmil. Kali ini melalui Kodam Jaya, Jakarta. Ada cerita tersendiri mengapa dia akhirnya mengikuti seleksi di Ibu Kota. Ini karena orang tua sudah tidak punya biaya sehingga dirinya disarankan untuk tinggal bersama kakaknya di Jakarta.
Sang kakak ternyata seorang anggota TNI berpangkat sersan dua. Di tahun itu Fadlul selain mendaftar Akmil juga mencoba peruntungan masuk AAU. Berbagai tahapan tes dilalui hingga tingkat panda. Di situlah dirinya harus memilih, mengikuti tes untuk masuk Akmil atau AAU. Fadlul memutuskan untuk tetap masuk Akmil. Sayangnya, perjalanan panjang itu tak berujung manis. "Saya gagal," kata dia.
Putus asakah Fadlul? Ternyata tidak. Kegagalan demi kegagalan memacunya untuk terus mengevaluasi. Dia pun mempelajari bagaimana cara bisa lolos seleksi TNI. Selain mengasah kemampuan akademis, dia juga terus menempa fisik. Setahun berikutnya atau pada 2019, Fadlul kembali mendaftar Akmil. Sama seperti tahun lalu, dia mengikuti seleksi lewat Kodam Jaya.
Di tingkat sub panda, dirinya menempati rangking 1. Tes berlanjut hingga tingkat panda. Kali ini, dewi fortuna jatuh ke pangkuan. Perjuangan keras disertai doa selama bertahun-tahun membawa hasil membanggakan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta