KAMBING atau domba yang paling afdal untuk hewan kurban Hari Raya Idul Adha. Masih banyak Muslim dan masyarakat Indonesia pada umumnya yang belum mengetahui perbedaanya sehingga masih bingung memilih kambing atau domba
Kedua jenis hewan kurban ini sekilas mempunyai karakteristik yang sama. Namun ada beberapa perbedaan yang cukup mencolok di antara keduanya, terutama dari segi daging.
(Foto: Dok.iNews.id)
Ini yang kerap menjadi pertimbangan utama seseorang dalam memilih hewan kurban.
Penasaran? Langsung saja simak perbedaan antara domba dengan kambing untuk hewan kurban, sebagaimana telah MNC Portal rangkum berikut ini.
1. Karakteristik utama
Secara fisik, kambing dan domba memiliki beberapa kemiripan. Namun ternyata kambing dan domba merupakan hewan yang berbeda secara spesies. Kambing dalam bahasa Latin disebut spesies Capra Hirpus, sementara domba disebut Ovis Aries.
Perbedaan karakteristik utama di antara keduanya selain dari tanduk dan bulu, juga dapat dilihat dari cara makan serta kebiasaan masing-masing.
Kambing biasanya memakan daun-daun segar, terutama bagian pucuk daun, dan memakannya dengan posisi agak berdiri. Sementara domba makan dengan cara merumput, yaitu mencari rumput yang pendek di permukaan tanah.
Sementara secara kebiasaan, domba merupakan hewan yang lebih suka hidup berkelompok dan mudah gelisah jikalau terpisah dengan kawanannya. Berbeda dengan kambing yang cenderung lebih mandiri.
2. Perbedaan daging domba dan kambing
Selanjutnya daging menjadi sesuatu yang membedakan di antara keduanya. Tidak jarang perbedaan tersebut menjadi pertimbangan sebelum menentukannya sebagai hewan kurban.
Secara karakteristik, perbedaan daging domba kambing terletak pada tektstur, cara pengolahan, hingga kandungan nutrisinya.
- Daging domba
Secara tekstur, daging domba jauh lebih berlemak ketimbang kambing, yang hampir tidak ada lemaknya. Lemak tersebut yang menjadi daya tarik tersendiri dari pemilihan domba sebagai hewan kurban.
Perbedaan daging antara domba yang satu domba dengan lainnya terletak pada usianya. Makin tua domba, maka makin pucat warna dagingnya.
Daging domba muda enak dibakar, dipanggang, atau ditumis. Untuk potongan daging yang paling berlemak, seperti daging di bagian pundak, harus dimasak lama.
Untuk daging "mutton" atau domba tua yang berusia di atas 2 tahun, cara memasak idealnya adalah agak lama atau dikukus agar lembut.
- Daging kambing
Kalau daging domba dibedakan dari usianya, perbedaan utama daging kambing justru terletak dari cara perawatannya, yaitu apakah kambing tersebut dikebiri atau tidak.
Daging kambing yang dikebiri di usia 6 sampai 9 bulan bertekstur lebih lembut dan ringan. Sementara kambing yang tidak dikebiri cenderung memiliki tekstur daging lebih alot serta lebih bau.
Secara teknis memasak, api kecil dan proses memasak yang lama cocok untuk menjaga kelembapan daging kambing. Daging kambing yang lebih lembut dan sedikit lemak pun cocok dipanggang atau dibakar, misalnya untuk jadi sate.
Daging kambing mengandung kalori, lemak, dan kolesterol yang lebih rendah dari semua daging hewan ternak. Sebuah fakta yang sedikit berbeda dengan asumsi yang banyak beredar selama ini yaitu memakan daging kambing dapat memicu darah tinggi akibat kandungan kolesterolnya yang tinggi.
Itulah perbandingan antara domba dengan kambing sebagai hewan kurban. Secara umum, masyarakat Indonesia lebih banyak memilih daging kambing ketimbang domba, tapi tidak sedikit juga yang lebih menyukai dan memilih domba sebagai hewan kurban.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta