Setelah membaca dua kalimat syahadat, Annisa resmi masuk Islam. Namun ternyata keluarganya tidak menerima Annisa menjadi seorang Muslimah.
"Keluarga saya 100 persen non-Muslim. Di sana saya mendapatkan ocehan, cacian. Saya dibilang durhaka, tidak tahu diuntung, sampai diusir dari rumah," ceritanya.
Namun hal tersebut tidak mengubah dan melunturkan iman Islam yang ada di dalam diri Annisa. Ia tetap bersikukuh mempertahankan Islam dan coba menjelaskan bahwa Islam bukan agama teroris, serta tidak seburuk yang selama ini didengar.
"Dari situ saya tetap bertahan hidup. Alhamdulillah sekarang sudah mendapat pekerjaan yang baik. Saya sekarang hidup sendiri, sebatang kara. Hingga detik ini tidak nada keluarga yang mau menanyakan kabar saya," ujarnya.
"Tapi Alhamdulillah, Allah kasih saya orang-orang yang baik. Saya percaya Allah itu pasti buka jalan yang terbaik," pungkasnya.
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta