Pada akhir 1999, Kerimov membeli 55 persen saham di perusahaan perdagangan minyak Nafta Moskva, penerus perusahaan monopoli Soviet Soyuznefteexport. Kerimov mengubah Nafta dari perusahaan minyak menjadi raksasa induk investasi.
Tak hanya itu, Kerimov juga menjadi anggota parlemen Rusia, Duma. Awal tahun 2000, Kerimov membeli saham Gazprom dan Sberbank. Lalu, pada tahun 2005, Kerimov melalui Nafta mengambil alih perusahaan tambang emas dan perak terbesar Rusia, JSC Polymetal. Namun, pada tahun 2008 dia menjual sahamnya di Polymetal akibat krisis finansial di tahun itu.
Menurut data Forbes, kekayaan Suleiman Kerimov mencapai 11,8 miliar dolar AS atau setara Rp176,72 triliun.
Kerimov juga mendirikan The Suleiman Kerimov Foundation pada 2007. Yayasan itu membantu memperkuat komunitas dan keluarga di Rusia dan luar negeri melalui hibah yang membantu perawatan kesehatan serta pembangunan fasilitas pendidikan dan keagamaan, di antara proyek-proyek lainnya. Yayasan tersebut diketahui telah mengucurkan lebih dari 100 juta dolar AS sejak didirikan.
Menurut laporan Bloomberg, The Suleiman Kerimov Foundation mengambil semua keuntungan dari perusahaan Kerimov, termasuk dividen.
Pada tahun 2015, Kerimov menjadi miliarder Rusia penyumbang dana terbesar untuk Masjid Katedral Moskow sebesar 100 juta dolar AS. Masjid itu pun menjadi masjid terbesar di kota Moskow.
Selain itu, Yayasan Kerimov juga menyumbang untuk pembangunan masjid dan gereja dan mengirim ribuan jemaah ke Mekkah untuk berhaji setiap tahunnya.
Editor : Arbi Anugrah