get app
inews
Aa Read Next : Ipar Adalah Maut, Tegaskan Waspadalah Sebagaimana Engkau Waspada dari Kematian

Umur 40 Tahun Banyak Peringatan Tentang Kematian, Begini Nasihat Ustaz Khalid Basalamah

Rabu, 13 Juli 2022 | 14:23 WIB
header img
Umur 40 tahun bagi manusia artinya bagi seseorang akan menuju masa rentan dalam segala hal. Ustaz Khalid Basalamah pun mengingatkan soal tersebut. ( Foto : tangkapan layar

UMUR 40 tahun bagi manusia artinya bagi seseorang akan menuju masa rentan dalam segala hal. Hal ini sudah ditegaskan dalam Alquran.

Batas umur seseorang bisa diakhiri apakah sudah tua, sakit, atau tertimpa musibah seperti kecelakaan lalu lintas.

Hal inilah yang membuat manusia harus lebih waspada terhadap nyawa. Sebab, banyak sekali peringatan sebelum Malaikat Maut atau ajal menjemputnya.

Ustadz Khalid Basalamah ada salah satu riwayat dari Imam Kurtubi, dalam sebuah khabar dan riwayat bahwa salah seorang Nabi pernah bertanya kepada Malaikat Maut dan memperingatkan tentang usia 40 tahun.

"Tidaklah kamu memiliki seorang delegasi yang kamu suruh datang menemuimu, supaya manusia bersiap menyambut kedatanganmu," kata Ustadz Khalid Basalamah, seperti dikutip dari unggahan akun Facebook Ceramah Sunnah beberapa waktu lalu.

"Benar demi Allah, jawab Malaikat Maut," jelas Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya.

Bahwa Malaikat punya banyak sekali delegasi berupa gangguan yang menyedihkan dan berkurangnya pendengaran, juga penglihatan. Jika orang yang ditimpa tersebut tidak mau sadar juga dan tidak mau bertobat, Malaikat datang dan mencabut nyawanya. Dalam potongan riwayat tersebut menyebutkan:

"Hai orang-orang yang berumur 40 tahun, inilah saatnya kalian mengambil bekal. Selagi kalian masih berakal anggota-anggota tubuh kalian masih kuat."

"Hai orang-orang yang berumur 50 tahun, telah dekat saatnya memetik dan panen. Hai orang-orang yang berumur 60 tahun, kalian telah melupakan hukuman Allah dan melainkan jawaban Allah Subhanahu wa ta'ala yang disebutkan dalam Surah Fathir Ayat 37 yaitu:

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ

Wa hum yastarikhuna fiha, rabbana akhrijna na'mal salihan gairallazi kunna na'mal, a wa lam nu'ammirkum ma yatazakkaru fīhi man tazakkara wa ja'akumun-nazir, fa zuqu fa ma liz-zalimina min nasir

Artinya: "Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: 'Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang salih berlainan dengan yang telah kami kerjakan.' Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun." (QS Fatir: 37)

Ayat berikut adalah gambaran penyesalan orang-orang yang diberikan umur panjang tapi tidak dimaksimalkan dengan mengisi perbuatan baik. Bahkan, mereka mengingkari Allah Subhanahu wa ta'ala.

"Kita harus mengambil pelajaran penting dan beberapa persepsi negatif tentang masalah mati. Orang menganggap sudah keriputan sudah tua sekali, sudah bungkuk baru dia mati. Ini persepsi salah. Banyak yang masih bayi mati, remaja mati. Banyak juga persepsi kalau dia mati itu masuk rumah sakit," pungkasnya.

Wallahu a'lam bishawab.

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut